Puluhan Rumah di Sukabumi Rusak gegara Cuaca Ekstrem
Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kembali dilanda cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang pada Selasa, 6 Mei 2025. Peristiwa tersebut mengakibatkan kerusakan pada puluhan rumah warga serta sejumlah fasilitas umum di sembilan kecamatan.
Kejadian ini menambah daftar panjang bencana hidrometeorologi yang terjadi di wilayah Jawa Barat, yang selama beberapa bulan terakhir menjadi salah satu daerah dengan intensitas bencana tertinggi di Indonesia.
Wilayah yang Terdampak
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, wilayah yang mengalami dampak meliputi sembilan kecamatan. Di antaranya adalah:
-
Kecamatan Cidahu
-
Kecamatan Caringin
-
Kecamatan Nagrak
-
Kecamatan Kadudampit
-
Kecamatan Sukabumi
-
Kecamatan Parungkuda
-
Kecamatan Parakansalak
-
Kecamatan Cicurug
-
Kecamatan Sukajaya
Kerusakan yang dilaporkan meliputi atap rumah terlepas, dinding retak, pohon tumbang, dan rusaknya jaringan listrik dan jalan desa. Warga di beberapa lokasi sempat mengalami gangguan aktivitas akibat akses jalan tertutup material pohon.
Kondisi di Kecamatan Cidahu dan Caringin
Di Kecamatan Cidahu, hujan lebat disertai angin kencang menyebabkan bangunan Majelis At-Taqwa yang berada di Kampung Bojongpari, Desa Jayabakti, mengalami kerusakan cukup parah. Sementara itu, di Desa Seuseupan, Kecamatan Caringin, dua rumah warga tertimpa pohon besar yang tumbang akibat hembusan angin kuat.
Warga yang terdampak langsung mengungsi sementara ke rumah kerabat terdekat. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kejadian ini memicu kekhawatiran akan bencana susulan.
Kerusakan di Nagrak dan Kadudampit
Dua rumah warga di Kampung Cireundeu Lebak, Desa Kalaparea, Kecamatan Nagrak, mengalami kerusakan serius pada bagian atap dan dapur. Di Kecamatan Kadudampit, sebuah pohon tumbang melintang di jalan utama desa Cipetir, menyebabkan kemacetan lalu lintas serta akses yang tertutup selama beberapa jam.
Petugas gabungan dari BPBD, masyarakat, dan aparat desa bergerak cepat untuk memotong dan menyingkirkan pohon dari jalur tersebut. Upaya normalisasi dilakukan hingga malam hari dengan bantuan alat berat.
Dampak di Kecamatan Sukabumi dan Parungkuda
Empat rumah di Desa Sukajaya, Kecamatan Sukabumi, rusak akibat pohon bambu yang roboh. Warga menyebut, angin berhembus sangat kencang selama lebih dari 30 menit, menyebabkan pepohonan di area sekitar rumah rubuh satu per satu.
Di Kecamatan Parungkuda, satu rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan sedang setelah atapnya diterjang dahan pohon yang jatuh dari tebing jalan. Kejadian tersebut juga mengganggu saluran listrik yang melintasi wilayah tersebut.
Cicurug Terdampak Paling Parah
Kecamatan Cicurug menjadi daerah dengan dampak paling signifikan. Sedikitnya 20 rumah mengalami kerusakan di beberapa kampung, antara lain Kampung Cibeber Hilir, Kampung Lebak Jaya, dan Kampung Lebaksari.
Sebanyak 72 jiwa dari 20 kepala keluarga terdampak langsung dan sebagian di antaranya mengungsi ke posko darurat desa. Pemerintah desa dan relawan setempat mendirikan dapur umum dan pos pengungsian darurat sebagai langkah awal tanggap bencana.
Respons BPBD dan Penanganan di Lapangan
BPBD Kabupaten Sukabumi mengirimkan tim ke seluruh wilayah terdampak untuk melakukan asesmen cepat dan memberikan bantuan awal seperti terpal, selimut, dan logistik darurat.
Dalam beberapa lokasi, alat berat diturunkan untuk membantu proses evakuasi pohon tumbang dan perbaikan akses jalan. Pemerintah daerah juga bekerja sama dengan PLN dan Dinas PUPR untuk mempercepat pemulihan layanan listrik dan infrastruktur desa yang rusak.
Himbauan dan Peringatan Cuaca
Pihak BPBD bersama BMKG mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang diprediksi masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan. Ditegaskan bahwa hujan deras dengan angin kencang serta potensi longsor dapat terjadi di wilayah perbukitan dan dataran tinggi.
Warga diimbau untuk memangkas dahan pohon besar di sekitar rumah, memperkuat struktur atap, dan menyiapkan tas siaga bencana berisi kebutuhan dasar jika sewaktu-waktu evakuasi diperlukan.
Baca juga:Bandar Narkoba di Kotim Ditangkap, Aset Miliaran Rupiah dan Setengah Kg Sabu Disita
Kerugian dan Tindakan Lanjutan
Meski belum ada data pasti mengenai total kerugian, kerusakan puluhan rumah dan fasilitas umum diperkirakan menimbulkan kerugian material ratusan juta rupiah. Pemerintah daerah menyatakan akan melakukan verifikasi data dan mengajukan bantuan dana rehabilitasi dari provinsi maupun pusat.
Selain itu, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan juga telah dikerahkan untuk memastikan kebutuhan pangan, sandang, dan layanan medis dasar bagi korban bencana terpenuhi.
Kesimpulan
Peristiwa cuaca ekstrem yang melanda Sukabumi pada 6 Mei 2025 menjadi pengingat bahwa perubahan iklim dan cuaca ekstrem bukanlah ancaman jangka panjang belaka, tetapi kenyataan yang tengah dihadapi saat ini. Dengan respons cepat dari pemerintah, sinergi antar instansi, dan partisipasi aktif masyarakat, dampak dari bencana ini dapat diminimalkan.
Langkah antisipatif serta edukasi publik perlu terus digencarkan, agar masyarakat lebih siap dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi serupa yang mungkin kembali terjadi di masa mendatang.