Letusan Terbaru Gunung Lewotobi: Malam Ini Kembali Erupsi, Warga Dievakuasi

Gunung Lewotobi kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya pada malam ini, Rabu, 18 Juni 2025.

Letusan yang terjadi sekitar pukul 20.45 WITA tersebut mengagetkan warga sekitar yang tengah beristirahat di rumah.

Asap tebal, pijaran api, dan suara gemuruh terdengar dari puncak gunung, memaksa otoritas

setempat segera melakukan proses evakuasi terhadap ratusan warga yang tinggal di lereng dan kaki gunung.

Letusan ini menandai erupsi lanjutan dari aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi yang sebelumnya juga

menunjukkan peningkatan status sejak awal tahun. Letusan malam ini disebut sebagai salah satu yang paling signifikan dalam beberapa minggu terakhir.

Letusan Terbaru Gunung Lewotobi: Malam Ini Kembali Erupsi, Warga Dievakuasi
Letusan Terbaru Gunung Lewotobi: Malam Ini Kembali Erupsi, Warga Dievakuasi

Detik-Detik Gunung Lewotobi Meletus

Menurut laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), letusan

terjadi secara tiba-tiba setelah terdeteksi peningkatan tremor sejak sore hari.

Seismograf mencatat adanya peningkatan getaran secara terus-menerus, disertai aktivitas kegempaan dangkal.

Letusan kali ini menyemburkan abu vulkanik hingga ketinggian 1.500 meter dari puncak.

Abu tersebut terbawa angin ke arah barat daya, menjangkau beberapa desa yang berada dalam radius 5–10 kilometer dari kawah utama.

Selain abu, warga juga melaporkan adanya lontaran material pijar dan suara ledakan yang terdengar hingga radius 10 kilometer.


Proses Evakuasi Warga Berlangsung Cepat

Pemerintah daerah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, dengan sigap mengerahkan

tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan untuk mengevakuasi warga. Setidaknya 350 warga dari Desa Nurabelen, Lewotobi, dan sekitarnya telah dipindahkan

ke lokasi pengungsian sementara yang disiapkan di gedung sekolah dan balai desa di daerah yang lebih aman.

Beberapa warga terlihat panik, terutama anak-anak dan lansia. Petugas medis juga turut disiagakan

untuk menangani gangguan pernapasan akibat paparan abu vulkanik. Masker dibagikan secara gratis kepada pengungsi dan penduduk yang masih berada di zona rawan.


Status Gunung Lewotobi Ditingkatkan

PVMBG telah menaikkan status Gunung Lewotobi dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III)

sejak dua minggu sebelumnya, menyusul intensifikasi aktivitas vulkanik. Dengan letusan malam ini

status tersebut tetap dipertahankan sambil dilakukan pemantauan intensif terhadap kemungkinan erupsi susulan.

Masyarakat yang berada dalam radius 3 kilometer dari kawah utama diminta untuk tidak melakukan aktivitas

apa pun, termasuk pertanian dan peternakan. Jalur pendakian resmi ke Gunung Lewotobi juga telah ditutup untuk sementara waktu sampai situasi dinyatakan aman.


Dampak Lingkungan dan Sosial

Abu vulkanik dari letusan telah menutupi sebagian lahan pertanian milik warga.

Tanaman seperti jagung, singkong, dan sayur-sayuran yang sedang memasuki masa panen terancam gagal panen akibat tertutup abu dan rusak akibat material panas.

Selain itu, aktivitas ekonomi di desa-desa sekitar gunung juga terhenti.

Sekolah diliburkan, dan jalur transportasi menuju desa-desa terdampak ditutup sementara untuk memudahkan jalur evakuasi dan distribusi bantuan logistik.

Pemerintah daerah dan Kementerian Sosial telah mengirimkan bantuan darurat berupa makanan, air bersih, tenda, selimut, dan obat-obatan ke titik-titik pengungsian. Masyarakat juga dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan petugas di lapangan.


Kesaksian Warga

Salah satu warga bernama Lukas Maumere, 45 tahun, mengatakan bahwa letusan malam ini terasa lebih kuat dibanding sebelumnya. “Langit langsung memerah, seperti terbakar. Anak-anak saya langsung saya bangunkan, dan kami lari ke bawah. Untung ada relawan yang langsung datang jemput kami,” ujarnya.

Warga lain, Maria Elin, menyampaikan kekhawatirannya terhadap keberlangsungan hidup setelah pengungsian. “Kami belum tahu kapan bisa kembali ke rumah. Kami khawatir dengan kebun dan hewan ternak kami,” katanya dengan nada cemas.


Langkah Mitigasi dan Pemantauan Lanjutan

Pihak PVMBG akan terus melakukan pemantauan melalui pos pemantauan Gunung Lewotobi.

Setiap perubahan aktivitas akan segera diinformasikan kepada masyarakat dan media. Selain itu, sistem peringatan dini akan diaktifkan di wilayah sekitar gunung untuk mencegah korban jiwa bila terjadi letusan susulan.

Pemerintah juga menyiapkan skenario jangka menengah untuk mengantisipasi jika kondisi gunung semakin memburuk.

Termasuk di antaranya relokasi sementara bagi warga yang tinggal di zona merah serta edukasi tanggap darurat bagi masyarakat.

Baca juga: Langkah KDM Usai Longsor Maut Gunung Kuda, Tutup Permanen-Pemulihan LH


Penutup

Letusan Gunung Lewotobi malam ini kembali menjadi pengingat bahwa Indonesia, sebagai negara dengan banyak gunung api aktif, harus senantiasa siaga. M

asyarakat di sekitar gunung api perlu terus dibekali edukasi mitigasi bencana agar dapat merespon cepat saat bahaya datang.

Diharapkan, proses evakuasi berjalan lancar dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Pemerintah, lembaga kemanusiaan, serta masyarakat luas diharapkan bergandengan

tangan memberikan bantuan dan dukungan bagi para pengungsi agar dapat melalui masa sulit ini dengan tabah dan penuh harapan.

By Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *