BI Desak Bank Turunkan Bunga Kredit demi Dongkrak Ekonomi RI

Bank Indonesia (BI) menyerukan agar perbankan nasional segera menurunkan suku bunga kredit demi mendukung percepatan pemulihan ekonomi Indonesia.

Dorongan tersebut disampaikan seiring dengan tren penurunan suku bunga acuan BI yang tidak serta-merta diikuti oleh penyesuaian signifikan di sektor kredit konsumsi maupun produktif.

BI Desak Bank Turunkan Bunga Kredit demi Dongkrak Ekonomi RI

Dalam beberapa bulan terakhir, BI telah mengambil sejumlah langkah pelonggaran kebijakan moneter guna menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Gubernur BI menyatakan bahwa tingkat bunga kredit yang masih tinggi menjadi penghambat utama dalam peningkatan konsumsi masyarakat dan investasi pelaku usaha, terutama UMKM.

Menurut data BI, meskipun suku bunga acuan telah turun ke level rendah, rata-rata bunga kredit yang disalurkan bank masih berada pada kisaran dua digit.

Hal ini dinilai tidak sejalan dengan semangat pemulihan ekonomi nasional pasca-pandemi dan dalam menghadapi ketidakpastian global.

Ketimpangan Penurunan Bunga Acuan dan Kredit

Ketimpangan antara penurunan suku bunga acuan dengan bunga kredit yang ditetapkan bank menjadi sorotan utama. BI menilai bahwa perbankan masih cenderung berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaan.

Selain mempertimbangkan risiko kredit macet, bank juga mempertahankan margin bunga bersih yang cukup tinggi untuk menjaga profitabilitas.

Namun, BI menekankan bahwa dengan stabilnya kondisi ekonomi makro, inflasi yang terkendali, serta penguatan cadangan devisa, sudah semestinya perbankan memiliki ruang untuk memberikan relaksasi kredit dalam bentuk penurunan bunga.

Dampak terhadap Sektor Riil

Penurunan suku bunga kredit dipandang sebagai salah satu kunci dalam mempercepat pertumbuhan sektor riil. Banyak pelaku usaha, terutama di sektor manufaktur

perdagangan, dan pertanian, mengeluhkan tingginya beban pembiayaan yang membatasi ekspansi usaha mereka.

Dengan bunga kredit yang lebih rendah, diharapkan sektor usaha dapat meningkatkan kapasitas produksi, membuka lapangan kerja baru

dan meningkatkan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Selain itu, masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah juga akan lebih terdorong untuk melakukan pembelian melalui fasilitas kredit konsumsi.

Tanggapan dari Kalangan Perbankan

Menanggapi desakan BI, sejumlah bank besar menyatakan komitmennya untuk secara bertahap menurunkan bunga kredit, seiring dengan evaluasi

risiko dan efisiensi operasional. Namun demikian, mereka juga mengingatkan bahwa struktur dana pihak ketiga, biaya operasional, serta risiko makroekonomi menjadi faktor yang perlu diperhitungkan secara hati-hati.

Perbankan juga menyambut baik kebijakan BI yang memberikan insentif likuiditas bagi bank yang menyalurkan kredit ke sektor prioritas, seperti

UMKM, industri hijau, dan ekonomi digital. Langkah ini dinilai dapat menjadi katalis positif bagi transformasi ekonomi nasional.

Harapan terhadap Akselerasi Ekonomi

BI menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional dapat mencapai kisaran 5,1–5,5% pada tahun berjalan Untuk mencapai proyeksi tersebut, diperlukan

sinergi antara otoritas moneter, fiskal, dan sektor keuangan, termasuk perbankan.

Penurunan suku bunga kredit dianggap bukan hanya sebagai strategi teknis, tetapi juga sebagai bentuk komitmen

bersama dalam mewujudkan pemulihan yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan dukungan semua pihak, Indonesia

diharapkan mampu menghadapi tantangan global sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kesimpulan

Desakan BI kepada perbankan agar menurunkan bunga kredit merupakan langkah strategis untuk memperkuat fondasi

pertumbuhan ekonomi. Perbankan diharapkan dapat merespons dengan bijak, mengingat peran vitalnya dalam menyalurkan pembiayaan ke sektor riil.

Penyesuaian bunga kredit yang lebih kompetitif akan menjadi motor penggerak yang signifikan dalam mempercepat pemulihan dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca juga: DPR Soroti Anggaran Pendidikan Tak Pernah Capai 20% dari APBN

By Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *