Site icon FRIESIANEWS | Menyediakan Kabar Terkini Di Indonesia

Cita-cita Prabowo Defisit 0 Persen, Ekonom Khawatir Danantara Jadi Tumbal

Cita-cita Prabowo Defisit 0 Persen, Ekonom Khawatir Danantara Jadi Tumbal

Cita-cita Prabowo Defisit 0 Persen, Ekonom Khawatir Danantara Jadi Tumbal

Cita-cita Prabowo Defisit 0 Persen, Ekonom Khawatir Danantara Jadi Tumbal

Pernyataan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terkait target defisit anggaran negara sebesar 0 persen menarik perhatian publik dan ekonom. Meski terdengar ambisius, banyak ahli menilai hal ini berisiko, terutama bagi kebijakan fiskal dan posisi Menteri Keuangan Danantara.

Cita-cita Prabowo Defisit 0 Persen, Ekonom Khawatir Danantara Jadi Tumbal

Prabowo menegaskan bahwa pemerintah berupaya mencapai defisit anggaran 0 persen dalam beberapa tahun ke depan. Target ini berarti seluruh pengeluaran negara harus sepenuhnya ditutupi oleh penerimaan, tanpa perlu meminjam dari pihak luar. Secara teori, defisit 0 persen menunjukkan kondisi fiskal yang sehat dan kemandirian anggaran.

Kekhawatiran Ekonom

Para ekonom menilai target ini terlalu ambisius, terutama di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu. Inflasi, fluktuasi harga komoditas, dan pertumbuhan ekonomi yang melambat bisa membuat realisasi defisit 0 persen sulit dicapai. Ada kekhawatiran bahwa tekanan politik dan ekonomi akan menempatkan Menteri Keuangan Danantara sebagai pihak yang harus menghadapi konsekuensi jika target tidak tercapai.

Implikasi Kebijakan Fiskal

Mencapai defisit 0 persen membutuhkan pengelolaan belanja negara yang sangat ketat. Pemerintah harus menekan belanja subsidi, infrastruktur, dan program sosial lainnya. Sementara itu, penerimaan negara harus meningkat melalui pajak dan sumber lainnya. Langkah-langkah ini bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi jika tidak dikelola dengan hati-hati.

Tantangan di Tengah Krisis Global

Kondisi ekonomi global, termasuk ketidakpastian pasar dan tekanan inflasi, membuat target defisit 0 persen semakin sulit. Banyak negara mengalami kesulitan menjaga keseimbangan anggaran, bahkan dengan cadangan devisa yang besar. Oleh karena itu, target ambisius ini dianggap riskan dan membutuhkan strategi fiskal yang sangat matang.

Risiko bagi Menteri Danantara

Jika target defisit 0 persen tidak tercapai, publik dan media kemungkinan akan menyorot Menteri Keuangan Danantara sebagai pihak yang bertanggung jawab. Historisnya, pejabat yang mengelola kebijakan fiskal menghadapi tekanan besar saat target ekonomi ambisius gagal terealisasi. Hal ini menjadi perhatian serius karena bisa memengaruhi reputasi dan stabilitas politik pemerintah.

Strategi Mengelola Risiko

Untuk mengurangi risiko, pemerintah perlu strategi yang realistis dan terukur. Ini termasuk perencanaan anggaran yang fleksibel, penguatan basis pajak, dan pemantauan ketat terhadap belanja negara. Selain itu, komunikasi yang transparan kepada publik penting untuk menjaga kepercayaan dan mengelola ekspektasi masyarakat terkait target defisit.

Kesimpulan

Cita-cita Prabowo mencapai defisit 0 persen memang ambisius dan memiliki nilai simbolis sebagai indikator kemandirian fiskal. Namun, kekhawatiran ekonom terkait risiko bagi Menteri Danantara dan dampak kebijakan terhadap ekonomi nyata tidak bisa diabaikan. Pendekatan realistis, strategi fiskal yang matang, dan komunikasi publik yang baik menjadi kunci agar target ini dapat dijalankan tanpa menimbulkan masalah besar di kemudian hari.

Baca juga: Puan Bantah Gaji DPR Naik, tetapi Ada Pemberian Kompensasi Uang Rumah

Exit mobile version