Massa Mahasiswa Terus Bertambah di Demo Indonesia Gelap, Saling Sambut “Inilah Kawanku

Massa Mahasiswa Terus Bertambah di Demo Indonesia Gelap, Saling Sambut "Inilah Kawanku

Massa Mahasiswa Terus Bertambah di Demo Indonesia Gelap, Saling Sambut “Inilah Kawanku

Jakarta kembali menjadi saksi pergerakan mahasiswa dalam aksi demonstrasi bertajuk “Indonesia Gelap” yang digelar di kawasan Patung Arjuna Wijaya atau lebih dikenal sebagai Patung Kuda, di Gambir, Jakarta Pusat, pada Kamis (20/12/2025).

Puluhan mahasiswa dari berbagai kampus terus berdatangan dan bergabung dengan massa yang telah lebih dulu tiba di lokasi. Mahasiswa dengan almamater berwarna merah dan hijau tampak menyatu dalam barisan untuk menggelorakan tuntutan mereka terhadap kebijakan pemerintah.

Massa Mahasiswa Terus Bertambah di Demo Indonesia Gelap, Saling Sambut "Inilah Kawanku"
Massa Mahasiswa Terus Bertambah di Demo Indonesia Gelap, Saling Sambut “Inilah Kawanku”

Saat massa baru tiba, mereka saling menyapa dengan seruan khas pergerakan mahasiswa:

“Assalamualaikum, waalaikumsalam, assalamualaikum, waalaikumsalam!”

Sambutan ini kemudian dilanjutkan dengan nyanyian solidaritas:

“Inilah kawanku, inilah kawanku, datang kemari untuk perubahan!”

Lantunan lagu ini menambah semangat dan membangun solidaritas di antara peserta aksi yang terus bertambah jumlahnya.

Massa Mahasiswa Terus Bertambah di Demo Indonesia Gelap, Saling Sambut “Inilah Kawanku

Akibat aksi unjuk rasa yang terus berkembang, Jalan Merdeka Barat, khususnya di depan Patung Kuda, ditutup sementara oleh pihak kepolisian. Barikade beton dan kawat berduri dipasang di depan Gedung Sapta Pesona untuk mengendalikan arus massa dan mengamankan jalannya aksi.

Sebagai langkah antisipasi, ratusan personel kepolisian dikerahkan untuk berjaga di sekitar lokasi unjuk rasa. Kehadiran mereka bertujuan untuk memastikan demonstrasi berjalan dengan tertib serta mencegah kemungkinan bentrokan antara massa aksi dan aparat keamanan.

Dampak dari aksi ini juga dirasakan oleh pengguna transportasi umum, terutama bus TransJakarta yang biasanya melewati Jalan Medan Merdeka Barat. Dengan adanya penutupan jalan, rute bus harus dialihkan untuk sementara waktu guna menghindari kemacetan yang lebih parah di sekitar Gambir dan Monas.

Latar Belakang Aksi Indonesia Gelap

Aksi “Indonesia Gelap” ini merupakan tindak lanjut dari unjuk rasa yang sebelumnya telah dilakukan pada Senin (17/2/2025). Gerakan ini diprakarsai oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang secara kolektif menyoroti berbagai kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan rakyat.

Mahasiswa yang terlibat dalam aksi ini menyatakan bahwa mereka hadir bukan hanya sebagai bentuk protes, tetapi juga sebagai bagian dari kontrol sosial terhadap pemerintahan yang berkuasa. Mereka menekankan bahwa keterlibatan aktif masyarakat, khususnya mahasiswa, dalam mengawasi kebijakan publik adalah bentuk tanggung jawab terhadap masa depan bangsa.

Sembilan Tuntutan Mahasiswa dalam Aksi Indonesia Gelap

Dalam aksi ini, setidaknya terdapat sembilan tuntutan utama yang diusung oleh massa demonstran. Berikut adalah poin-poin yang mereka bawa dalam unjuk rasa ini:

  1. Kaji Ulang Instruksi Presiden (Inpres) No. 1 Tahun 2025

    • Mahasiswa meminta pemerintah untuk meninjau kembali Inpres No. 1 Tahun 2025 yang dianggap tidak sesuai dengan kepentingan rakyat dan berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap berbagai sektor kehidupan.
  2. Transparansi Status Pembangunan dan Pajak Rakyat

    • Mereka menuntut keterbukaan dalam penggunaan dana pajak serta laporan transparan terkait proyek pembangunan nasional agar tidak terjadi penyalahgunaan anggaran.
  3. Evaluasi Besar-Besaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

    • Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah dinilai masih banyak mengalami kendala di lapangan. Mahasiswa menuntut adanya evaluasi menyeluruh agar program ini benar-benar dapat bermanfaat bagi masyarakat.
  4. Tolak Revisi UU Minerba yang Bermasalah

    • Mahasiswa menilai bahwa revisi Undang-Undang Mineral dan Batu Bara (UU Minerba) hanya menguntungkan pihak tertentu dan berpotensi merugikan rakyat serta lingkungan.
  5. Menolak Dwifungsi TNI

    • Mereka menolak wacana pengaktifan kembali dwifungsi TNI dalam ranah pemerintahan sipil, yang dianggap bertentangan dengan semangat reformasi dan demokrasi.
  6. Sahkan RUU Perampasan Aset

    • Mahasiswa mendesak pemerintah dan DPR untuk segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset, guna memberantas tindak pidana korupsi secara lebih efektif.
  7. Tingkatkan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan Secara Nasional

    • Mereka menyoroti perlunya pemerataan akses pendidikan dan layanan kesehatan, terutama di daerah terpencil yang masih mengalami ketimpangan.
  8. Tolak Impunitas dan Tuntaskan Kasus Pelanggaran HAM Berat

    • Mahasiswa mendesak penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM berat yang selama ini belum mendapatkan keadilan, serta menolak impunitas bagi para pelaku.
  9. Tolak Cawe-Cawe Jokowi dalam Pemerintahan Prabowo

    • Mereka menuntut agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak melakukan intervensi terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, sehingga proses demokrasi dapat berjalan secara independen.

Respon Aparat dan Masyarakat terhadap Aksi Mahasiswa

Demonstrasi ini mendapat perhatian luas dari berbagai pihak, termasuk masyarakat yang berada di sekitar lokasi. Sebagian warga menyatakan dukungan mereka terhadap tuntutan mahasiswa, sementara yang lain khawatir dengan dampak aksi terhadap lalu lintas dan aktivitas harian.

Di sisi lain, pihak kepolisian tetap bersiaga untuk mengawal jalannya aksi agar tetap damai. Hingga saat ini, aksi berjalan dengan kondusif meskipun terjadi sedikit dorong-mendorong antara mahasiswa dan petugas keamanan di beberapa titik.

Pergerakan Mahasiswa dan Harapan ke Depan

Gerakan mahasiswa ini mencerminkan kesadaran kolektif generasi muda dalam mengawal kebijakan pemerintah. Aksi “Indonesia Gelap” menegaskan bahwa mahasiswa masih menjadi bagian dari garda terdepan dalam memperjuangkan aspirasi rakyat.

BEM SI dan organisasi mahasiswa lainnya menegaskan bahwa aksi ini bukan yang terakhir. Mereka siap untuk terus mengawal kebijakan pemerintah dan memastikan bahwa tuntutan mereka tidak hanya sekadar didengar, tetapi juga diwujudkan dalam tindakan nyata.

Mahasiswa berharap pemerintah tidak hanya melihat aksi ini sebagai bentuk perlawanan, tetapi sebagai masukan dan kritik konstruktif demi kepentingan bangsa. Mereka juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut aktif dalam mengawal jalannya pemerintahan agar tetap berada dalam koridor demokrasi yang sehat dan berpihak pada rakyat.

Kesimpulan

Aksi “Indonesia Gelap” yang dilakukan oleh mahasiswa dari berbagai kampus di Patung Kuda, Jakarta Pusat, menjadi bukti bahwa kesadaran sosial dan politik di kalangan anak muda masih sangat kuat. Dengan sembilan tuntutan utama, mereka berusaha menyuarakan berbagai isu yang dianggap penting bagi masyarakat.

Dengan jalannya aksi yang masih berlangsung, semua mata kini tertuju pada bagaimana pemerintah akan merespons tuntutan ini. Apakah pemerintah akan membuka ruang dialog? Atau justru tetap bertahan dengan kebijakan yang ada? Yang jelas, suara mahasiswa telah menggema, dan mereka tidak akan berhenti sampai aspirasi mereka benar-benar didengar.

By Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *