Wanita Palopo Setahun Hilang: Ditemukan Tinggal Kerangka, Mulut Dibekap Kain
Feni Ere (28 tahun), seorang sales mobil di Palopo, Sulawesi Selatan, dilaporkan hilang sejak Januari 2024. Setelah setahun menghilang, Feni akhirnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Jasadnya yang sudah tinggal tulang belulang ditemukan oleh warga di kawasan hutan lindung KM 35, Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara, Kota Palopo, pada Jumat (7/2/2025).

Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Ahmad Sayyed, menjelaskan bahwa jenazah Feni ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang warga yang sedang buang air kecil di hutan tersebut.
“Ada warga yang singgah buang air kecil dan melihat ayam hutan. Saat dihampiri, ayam hutan itu ternyata sedang makan belatung di tanah gembur dan ditemukan tengkorak kepala manusia,” ujar Ahmad Sayyed kepada wartawan, Minggu (23/2/2025).
Yang lebih mengejutkan, pada kerangka manusia itu ditemukan bagian mulut dibekap kain, yang semakin memperkuat dugaan bahwa Feni menjadi korban pembunuhan.
Wanita Palopo Setahun Hilang: Ditemukan Tinggal Kerangka, Mulut Dibekap Kain
Setelah ditemukan, Tim Forensik dari Biddokes Polda Sulsel langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan pemeriksaan lebih lanjut terhadap kerangka manusia tersebut.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, polisi mengonfirmasi bahwa jenazah tersebut teridentifikasi sebagai Feni Ere. Hal ini didukung oleh ciri-ciri fisik serta barang-barang yang ditemukan di sekitar lokasi kejadian.
“Telah diidentifikasi bahwa benar kerangka tersebut adalah perempuan atas nama Feni Ere,” kata AKP Ahmad Sayyed.
Keluarga Feni juga yakin bahwa kerangka tersebut adalah miliknya berdasarkan gigi, pakaian, dan aksesori yang ditemukan di lokasi. Meskipun begitu, pihak kepolisian tetap menunggu hasil resmi dari tes DNA yang sedang dilakukan oleh Tim Biddokes Polda Sulsel untuk kepastian lebih lanjut.
Dugaan Pembunuhan dan Misteri Hilangnya Feni
1. Jejak Darah di Kamar Feni
Sebelum Feni dilaporkan hilang, keluarganya sempat menemukan bercak darah di kamar tidurnya. Saat itu, keluarga mengira bahwa Feni sedang sakit dan pergi ke rumah sakit untuk mencarinya. Namun, Feni tidak ditemukan di rumah sakit mana pun.
2. Barang-Barang Feni yang Ditinggalkan
Yang lebih aneh lagi, saat Feni menghilang, beberapa barang pribadinya masih ada di rumah, termasuk handphone dan uangnya. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa Feni bukan pergi secara sukarela, melainkan ada sesuatu yang terjadi padanya.
3. Penemuan Mobil Feni di Makassar
Tidak lama setelah Feni menghilang, mobil yang digunakannya ditemukan terparkir di sebuah rumah kosong di Kota Makassar. Kendaraan tersebut kini telah diamankan oleh polisi di Polda Sulsel untuk diperiksa lebih lanjut.
Ayah Feni, Parman, menduga kuat bahwa anaknya telah menjadi korban pembunuhan. “HP dan uang ada, cuma mobilnya tidak ada. Dan belakangan, mobilnya didapat di Kota Makassar, terparkir di rumah kosong,” kata Parman.
Penyelidikan yang Masih Berlangsung
Pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap misteri di balik hilangnya Feni Ere. Hingga kini, beberapa saksi telah dimintai keterangan oleh penyidik Polres Palopo, namun belum ada tersangka yang ditetapkan.
Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Ahmad Sayyed, menyatakan bahwa kasus ini masih dalam tahap penyelidikan mendalam. “Saat ini masih dalam penyelidikan penyidik Polres Palopo. Mohon doanya agar kasus ini cepat terungkap,” katanya.
Polisi juga akan terus menelusuri kemungkinan adanya motif pembunuhan serta siapa yang terakhir kali bertemu dengan Feni sebelum dia menghilang.
Analisis: Indikasi Pembunuhan Berencana?
1. Cara Penemuan Jenazah
Fakta bahwa jenazah ditemukan dalam kondisi mulut dibekap kain menandakan adanya upaya untuk membungkam korban, yang sering kali menjadi indikasi pembunuhan berencana. Pelaku kemungkinan ingin memastikan bahwa korban tidak dapat berteriak atau meminta bantuan saat kejadian berlangsung.
2. Jejak Darah di Lokasi Lain
Ditemukannya bercak darah di kamar Feni mengindikasikan bahwa insiden tersebut bisa saja terjadi di dalam rumahnya sendiri, sebelum tubuhnya dipindahkan ke hutan untuk menghilangkan jejak.
3. Mobil yang Ditemukan di Kota Lain
Fakta bahwa mobil korban ditemukan di rumah kosong di Kota Makassar, yang berjarak cukup jauh dari Palopo, menunjukkan bahwa ada upaya untuk menutupi bukti dan mengalihkan perhatian penyelidik.
4. Motif yang Masih Misterius
Hingga kini, motif di balik dugaan pembunuhan ini masih menjadi misteri. Polisi tengah menyelidiki apakah Feni memiliki konflik pribadi, urusan pekerjaan, atau hubungan yang mungkin bisa menjadi penyebab utama kejahatan ini.
Dampak Kasus Ini bagi Masyarakat Palopo
1. Rasa Ketakutan dan Kewaspadaan Meningkat
Kasus hilangnya Feni selama setahun tanpa jejak hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan tentu memicu rasa takut dan kewaspadaan tinggi di kalangan masyarakat Palopo, khususnya bagi perempuan yang sering bepergian sendirian.
2. Tekanan bagi Aparat Penegak Hukum
Kasus ini menambah daftar panjang kasus kriminal yang belum terpecahkan di Indonesia. Tekanan dari masyarakat dan keluarga korban semakin meningkat agar kepolisian segera menemukan pelaku dan memberikan keadilan bagi Feni.
3. Harapan untuk Reformasi Keamanan
Kasus ini juga menjadi peringatan bagi aparat keamanan setempat untuk meningkatkan langkah-langkah pencegahan kriminalitas, termasuk pemasangan CCTV di berbagai area publik serta pengawasan lebih ketat terhadap rumah kosong yang dapat menjadi tempat pembuangan barang bukti kejahatan.
Setelah setahun dinyatakan hilang, Feni Ere akhirnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan di kawasan hutan lindung Palopo. Temuan ini memperkuat dugaan bahwa ia telah menjadi korban pembunuhan, terutama dengan adanya bukti mulut dibekap kain dan bercak darah di kamarnya sebelum ia menghilang.
Penyelidikan masih berlangsung, dengan polisi memeriksa berbagai kemungkinan termasuk motif dan siapa pelaku di balik kejahatan ini. Pihak keluarga berharap agar kasus ini segera terungkap, dan pelaku mendapatkan hukuman setimpal.
Masyarakat Palopo kini menanti jawaban atas misteri yang menyelimuti hilangnya Feni Ere, dan semoga keadilan bisa segera ditegakkan bagi korban dan keluarganya.