Morowali Diguncang Gempa Berkekuatan 4,2 Magnitudo, Pusat Lindu di Kedalaman 8 Km
Wilayah Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah, diguncang gempa bumi dengan kekuatan 4,2 magnitudo
pada siang hari, menurut informasi yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Gempa terjadi pada hari ini (tanggal menyesuaikan) sekitar pukul 13.46 WITA, dengan pusat gempa berada di laut, pada kedalaman 8 kilometer.
Peristiwa ini cukup mengejutkan warga, terutama mereka yang tinggal di pesisir dan kawasan padat penduduk.
Meski getarannya tergolong ringan hingga sedang, sejumlah warga dilaporkan merasakan guncangan
yang cukup mengagetkan, terutama di wilayah Bahodopi dan sekitarnya yang dekat dengan pusat gempa.

Informasi Resmi dari BMKG
BMKG melalui akun media sosial dan aplikasi resminya menyampaikan bahwa gempa tersebut memiliki kekuatan magnitudo 4,2 dan terjadi pada koordinat 2.75 LS dan 122.04 BT, atau sekitar 39 kilometer tenggara Morowali.
Gempa ini tergolong dangkal karena pusat lindu berada pada kedalaman hanya 8 kilometer. Jenis gempa semacam ini biasanya diakibatkan oleh aktivitas tektonik di lempeng lokal atau patahan aktif yang berada di daratan atau dekat zona subduksi.
Menurut BMKG, hingga saat ini belum ada laporan lanjutan terkait kerusakan bangunan maupun korban jiwa. Gempa juga dipastikan tidak berpotensi menimbulkan tsunami, mengingat kekuatannya dan lokasi pusat gempa yang cukup jauh dari pemukiman padat dan tidak cukup kuat untuk menggeser volume laut secara signifikan.
Warga Sempat Panik, Namun Situasi Terkendali
Beberapa warga mengaku sempat panik ketika merasakan guncangan selama beberapa detik. Salah seorang warga Bahodopi, Deni (35), menyampaikan bahwa kaca jendela rumahnya sempat bergetar dan ia langsung mengajak keluarganya keluar rumah.
“Saya kira truk lewat di depan rumah karena getaran terasa di lantai. Tapi pas lihat tetangga juga keluar rumah, saya sadar kalau ini gempa,” ungkapnya.
Hal serupa juga dialami sejumlah pekerja di kawasan industri pertambangan Morowali, yang sempat berhenti bekerja selama beberapa menit hingga situasi benar-benar dipastikan aman.
Morowali Termasuk Wilayah Aktif Secara Seismik
Kabupaten Morowali dan wilayah Sulawesi pada umumnya dikenal sebagai salah satu daerah rawan gempa karena letaknya yang berada di pertemuan tiga lempeng besar dunia: lempeng Indo-Australia, Pasifik, dan Eurasia. Pergerakan lempeng ini secara periodik menyebabkan terjadinya aktivitas seismik, baik di darat maupun di laut.
Selain itu, terdapat beberapa sesar aktif (patahan) di wilayah Sulawesi Tengah yang secara historis telah memicu gempa bumi besar, seperti gempa Palu tahun 2018 silam yang menimbulkan tsunami dan likuefaksi dahsyat.
Gempa magnitudo 4,2 di Morowali ini menjadi pengingat bahwa masyarakat perlu selalu waspada dan memahami langkah mitigasi ketika terjadi gempa, bahkan meskipun skalanya tergolong sedang atau kecil.
Tidak Menimbulkan Tsunami, Tapi Perlu Waspada Gempa Susulan
BMKG menegaskan bahwa gempa ini tidak menimbulkan potensi tsunami. Namun, masyarakat tetap diimbau untuk tidak terpancing isu atau berita bohong (hoaks) terkait gempa yang dapat menyebabkan kepanikan.
Hingga satu jam setelah kejadian, BMKG belum mencatat adanya gempa susulan (aftershock). Namun kemungkinan gempa kecil menyusul tetap terbuka, dan warga diminta tetap tenang namun siaga.
BPBD Morowali bersama tim SAR lokal juga telah dikerahkan untuk mengecek kondisi lapangan, terutama di kawasan perbukitan dan lereng yang rawan longsor akibat getaran, serta memantau infrastruktur publik seperti jembatan dan jalan utama.
Tindakan Darurat dan Edukasi Warga
Pemerintah daerah mengimbau warga untuk selalu memperhatikan informasi resmi dari BMKG dan tidak mudah percaya pada pesan berantai di WhatsApp atau media sosial yang belum jelas sumbernya.
Beberapa tindakan yang disarankan dalam menghadapi gempa bumi, termasuk skala ringan seperti ini, antara lain:
-
Segera keluar rumah atau gedung jika memungkinkan
-
Hindari berada di dekat kaca atau benda berat yang bisa jatuh
-
Cari tempat terbuka dan aman
-
Hindari kabel listrik atau bangunan tua yang bisa roboh
-
Siapkan tas darurat berisi dokumen penting, air minum, dan senter
Pihak sekolah dan fasilitas umum juga diminta memeriksa ulang struktur bangunan dan jalur evakuasi untuk mengantisipasi potensi gempa susulan.
Baca juga: 26 Wakil Menteri Komisaris BUMN, Siapa Saja?
Penutup
Gempa berkekuatan 4,2 magnitudo yang mengguncang wilayah Morowali, Sulawesi Tengah
menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam.
Meski tidak menimbulkan korban atau kerusakan berarti kewaspadaan tetap harus
dijaga karena wilayah ini secara geologis memang aktif dan rentan terhadap aktivitas tektonik.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan pihak berwenang, dan meningkatkan pemahaman
tentang mitigasi bencana guna meminimalkan dampak jika kejadian serupa terjadi di masa mendatang.