Japan Airlines Diserang Hacker, Penerbangan Terganggu
Tokyo – Japan Airlines (JAL), salah satu maskapai terbesar di Jepang, mengalami serangan siber yang menyebabkan gangguan pada penerbangan dan layanan pelanggan. Insiden ini memicu kekhawatiran tentang keamanan siber di industri penerbangan, yang semakin menjadi target empuk bagi para peretas.
Menurut laporan resmi dari Japan Airlines, serangan tersebut mengganggu sistem pemesanan tiket dan layanan pelanggan online.
Penumpang melaporkan kesulitan dalam mengakses jadwal penerbangan, check-in online, dan melakukan pembayaran tiket. Akibatnya, beberapa penerbangan mengalami keterlambatan, dan antrian di bandara meningkat drastis.
Dampak Serangan Hacker dan Langkah Mitigasi
Serangan ini tidak hanya memengaruhi operasional maskapai, tetapi juga merusak reputasi Japan Airlines sebagai penyedia layanan penerbangan yang terpercaya.
Banyak penumpang yang mengungkapkan keluhan mereka di media sosial, menyoroti ketergantungan maskapai pada sistem digital yang rentan terhadap serangan.
Akibat serangan ini, maskapai menghadapi kerugian finansial karena pembatalan tiket dan kompensasi kepada penumpang yang terdampak.
Selain itu, insiden ini menjadi pengingat pentingnya keamanan siber yang lebih ketat di industri penerbangan.
Upaya Mitigasi dari Japan Airlines
Japan Airlines segera mengambil langkah untuk meminimalkan dampak serangan tersebut. Tim keamanan siber bekerja sama dengan pihak berwenang Jepang untuk mengidentifikasi sumber serangan dan mengamankan sistem yang terdampak. Layanan pelanggan tambahan juga disediakan di bandara untuk membantu penumpang yang terganggu akibat masalah teknis ini.
Dalam pernyataan resmi, JAL menyampaikan permintaan maaf kepada para penumpang dan menegaskan komitmen mereka untuk memperkuat sistem keamanan siber. “Kami memahami dampak insiden ini terhadap pengalaman penumpang dan berjanji untuk meningkatkan keamanan digital demi mencegah kejadian serupa di masa depan,” ungkap perwakilan JAL.
Insiden serangan siber pada Japan Airlines menyoroti risiko besar yang dihadapi industri penerbangan dalam era digital.
Dengan ketergantungan pada teknologi, maskapai penerbangan perlu meningkatkan investasi dalam keamanan siber untuk melindungi data pelanggan dan operasional mereka. Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi industri lainnya untuk selalu waspada terhadap ancaman siber yang terus berkembang.