Kintamani Diterjang Hujan Angin, Akses Warga Tertutup Pohon Tumbang

Kintamani Diterjang Hujan Angin, Akses Warga Tertutup Pohon Tumbang

Kintamani Diterjang Hujan Angin, Akses Warga Tertutup Pohon Tumbang

Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, dilanda hujan deras disertai angin kencang yang menyebabkan pohon-pohon besar tumbang di berbagai lokasi, Kamis (6/2/2025). Akibat bencana ini, sejumlah ruas jalan yang menghubungkan desa-desa di sekitar Danau Batur menjadi tidak bisa dilewati, mempersulit aktivitas warga.

Salah satu titik terdampak paling parah adalah jalan utama yang menghubungkan Desa Buahan dengan Desa Terunyan. Pohon-pohon besar yang tumbang menutup akses, membuat warga yang tinggal di pinggiran Danau Batur kesulitan untuk bepergian ke wilayah lain.

Kintamani Diterjang Hujan Angin, Akses Warga Tertutup Pohon Tumbang
Kintamani Diterjang Hujan Angin, Akses Warga Tertutup Pohon Tumbang

Kayu hutan tumbang mengganggu akses jalur utama sebagai dampak hujan disertai angin kencang,” kata Kepala Pelaksana BPBD-Damkar Bangli, I Wayan Wardana, dalam keterangannya.

Selain menghambat lalu lintas, pohon yang tumbang juga merusak beberapa jaringan listrik di wilayah tersebut. Aliran listrik ke beberapa desa sempat terganggu, menyebabkan pemadaman yang berlangsung beberapa jam sebelum akhirnya pihak PLN berhasil memulihkan layanan.

Jalur Utama Terunyan-Kintamani Lumpuh

Pohon tumbang tidak hanya terjadi di satu titik, tetapi juga ditemukan di beberapa ruas jalan lainnya.

Perbatasan Desa Buahan dengan Desa Abang Batudinding serta perbatasan Desa Terunyan di

ruas jalan utama Terunyan-Kintamani menjadi titik-titik lain yang terdampak cukup parah.

“Arus lalu lintas terganggu dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Warga hanya bisa menggunakan kendaraan roda dua dengan melewati jalur alternatif yang lebih kecil,” ujar Wardana.

Kondisi ini membuat aktivitas warga terganggu, terutama mereka yang bekerja atau memiliki keperluan penting di luar desa. Banyak warga yang harus menunggu hingga pohon-pohon yang tumbang dapat dipindahkan dari jalan utama.

Tak hanya itu, beberapa desa lain seperti Desa Suter, Kintamani, juga mengalami hal serupa. Pohon-pohon yang tumbang di hutan yang menghubungkan jalan pendakian Bukit Abang membuat jalur pendakian tertutup.

Sejumlah pendaki yang tengah berada di area tersebut harus menunggu hingga evakuasi pohon tumbang selesai sebelum bisa kembali turun dengan aman.

Kintamani Diterjang Hujan Angin, Akses Warga Tertutup Pohon Tumbang

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi bahwa cuaca ekstrem yang terjadi di Kintamani

disebabkan oleh fenomena La Nina, yang meningkatkan curah hujan dan memperkuat angin di wilayah tropis.

Selain itu, posisi geografis Kintamani yang berbukit-bukit membuatnya lebih rentan terhadap dampak badai dan angin kencang.

“Kombinasi dari pola angin muson yang kuat dan perubahan iklim global meningkatkan intensitas hujan serta angin di daerah pegunungan seperti Kintamani,” ujar Kepala BMKG Wilayah Bali, Made Suryadarma.

Masyarakat diimbau untuk selalu memperhatikan prakiraan cuaca sebelum melakukan perjalanan, terutama saat musim hujan berlangsung.

Penanganan Darurat dan Bantuan dari BPBD

Beruntung dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa. Namun, bencana ini menimbulkan kerugian material yang cukup besar bagi masyarakat.

Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli, bersama warga setempat, segera turun ke lokasi untuk melakukan pembersihan dan evakuasi.

“Setelah hujan reda, tim BPBD dibantu relawan dan masyarakat langsung turun ke lapangan untuk membersihkan pohon tumbang serta membuka akses jalan,” jelas Wardana.

Selain melakukan pembersihan pohon yang tumbang, BPBD juga berkoordinasi dengan pihak PLN untuk memulihkan jaringan listrik yang terdampak.

Hingga saat ini, sebagian besar aliran listrik sudah kembali normal, meskipun beberapa wilayah masih mengalami gangguan akibat kerusakan infrastruktur kelistrikan.

Tak hanya PLN, Dinas Perhubungan Bangli juga ikut serta dalam proses evakuasi dengan mengamankan jalur alternatif agar warga tetap bisa beraktivitas meskipun jalur utama belum sepenuhnya dibuka.

Testimoni Warga Terdampak

Seorang warga Desa Terunyan, I Made Sudiarta (45), mengungkapkan kesulitannya akibat bencana ini.

“Kami benar-benar terjebak di desa. Tidak bisa keluar untuk bekerja atau sekadar membeli kebutuhan pokok karena jalan tertutup pohon tumbang. Untungnya, setelah bantuan datang, akses mulai dibuka kembali,” ujar Made.

Baca juga :Gempa Bumi Terkini M 6,2 Guncang Halmahera Barat Maluku Utara

Sementara itu, Ni Ketut Ayu (38), seorang ibu rumah tangga, mengungkapkan ketakutannya saat kejadian berlangsung.

“Anginnya begitu kencang, suara pohon tumbang terdengar di mana-mana. Kami hanya bisa berdoa

semoga rumah kami tidak terkena pohon yang roboh,” katanya.

Imbauan Pemerintah dan Langkah Pencegahan

Mengingat intensitas cuaca ekstrem yang terus meningkat, BPBD Bangli mengimbau masyarakat untuk

meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana susulan, seperti tanah longsor, angin kencang, dan banjir.

“Kami mengimbau warga agar selalu berhati-hati saat bepergian, terutama di daerah yang rawan bencana.

Jika cuaca buruk terjadi, sebaiknya menunda perjalanan dan mencari tempat perlindungan yang aman,” ujar Wardana.

BPBD juga meminta warga yang tinggal di daerah berbukit atau dekat dengan tebing untuk waspada terhadap kemungkinan tanah longsor. Selain itu, warga diimbau untuk memangkas pohon yang berada di dekat rumah atau jalan agar tidak mudah tumbang saat diterpa angin kencang.

Sebagai langkah mitigasi, pemerintah daerah berencana untuk melakukan pemetaan ulang wilayah rawan bencana

dan mempercepat program reboisasi untuk mengurangi dampak dari cuaca ekstrem di masa depan.

“Kami sedang mengkaji program pembersihan dan perawatan pohon di sepanjang jalur utama untuk menghindari kejadian serupa. Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat mengenai kesiapsiagaan menghadapi bencana juga akan kami tingkatkan,” tutup Wardana.

Hujan deras dan angin kencang yang melanda Kintamani, Bangli, pada 6 Februari 2025, menyebabkan pohon tumbang dan menghambat akses warga di berbagai desa.

Berkat kerja cepat BPBD, PLN, dan Dinas Perhubungan Bangli, jalur utama yang tertutup akhirnya

mulai dibuka, dan aliran listrik berangsur pulih.

Meski tidak ada korban jiwa, kejadian ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem yang dapat berdampak besar terhadap kehidupan sehari-hari. Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah dan warga, diharapkan mitigasi

bencana dapat lebih optimal, sehingga dampak serupa di masa mendatang dapat diminimalisir.

By Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *