Longsor Terjang Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua Sukabumi

Longsor Terjang Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua Sukabumi

Longsor Terjang Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua Sukabumi

Sukabumi – Longsor kembali melanda Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, dan menghalangi Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua. Jalan ini adalah jalur utama yang menghubungkan Palabuhanratu dengan wilayah Pajampangan, digunakan oleh kendaraan roda dua dan roda empat.

Longsor Terjang Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua Sukabumi
Longsor Terjang Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua Sukabumi

Saya di lokasi kejadian di wilayah Cimapag. Motor masih bisa lewat walau dipaksakan, tapi rawan karena khawatir longsor susulan,” kata Bastian, salah satu warga yang melintas, Sabtu (18/1/2025) pagi.

Bastian, yang sedang dalam perjalanan dari Palabuhanratu menuju Surade, terhenti akibat longsor yang terjadi di tebing yang sama dengan kejadian sebelumnya. Longsoran ini semakin mempersulit mobilitas masyarakat, terutama saat musim hujan, dan kerap menimbulkan kemacetan sementara.

Catatan Longsor di Bagbagan-Kiara Dua

Sejak Desember 2024, lokasi ini telah mengalami sembilan kali longsor. Berikut catatan detail kejadian:

  1. 25 Desember 2024
    • Waktu: 15:30 WIB
    • Kondisi: Longsor menutup jalan sepanjang 30 meter dengan ketinggian material 45 meter.
    • Penanganan: Jalan ditutup sementara, dibuka kembali setelah pembersihan.
  2. 27 Desember 2024
    • Waktu: 22:55 WIB
    • Kondisi: Longsor susulan menutup akses.
    • Penanganan: Pembersihan menggunakan alat berat; tidak ada korban jiwa.
  3. 30 Desember 2024
    • Waktu: 04:30 WIB
    • Kondisi: Longsor setinggi 1 meter dengan panjang material 10 meter.
    • Penanganan: Jalan tidak dapat dilalui hingga pembersihan selesai.
  4. 13 Januari 2025
    • Waktu: 22:00 WIB
    • Kondisi: Longsor akibat cuaca ekstrem menutup seluruh akses jalan.
    • Penanganan: Jalan kembali dibuka pada pukul 24:00 WIB setelah pembersihan.
  5. 14 Januari 2025
    • Waktu: 10:00 WIB
    • Kondisi: Longsor dengan tinggi material 1 meter, panjang 7 meter, dan lebar 5 meter.
    • Penanganan: Jalan dapat dilalui setelah pembersihan selesai.

Peristiwa pada Sabtu (18/1/2025) menambah daftar panjang kejadian longsor, mencatatkan total sembilan kali insiden di lokasi yang sama.

Pihak berwenang terus melakukan langkah-langkah untuk mengurangi risiko longsor di masa mendatang. Hingga kini, pengerjaan stabilisasi tebing mencapai 60%. Upaya lainnya termasuk pemasangan penguat tebing dan perbaikan sistem drainase untuk mencegah akumulasi air di area rawan longsor.

“Generasi muda tidak lagi puas dengan sistem pensiun tradisional yang kaku. Mereka ingin pendekatan inovatif yang menawarkan lebih banyak kendali dan transparansi,” ujar Gracy Chen, CEO Bitget.

Masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati, terutama saat melintasi daerah rawan longsor dalam kondisi cuaca ekstrem. Informasi dan koordinasi yang lebih baik juga diharapkan untuk meminimalkan dampak longsor di wilayah ini.

 

By Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *