Pembersihan Longsor di Jalur Lumajang-Malang, Arus Lalin Buka Tutup

Pembersihan Longsor di Jalur Lumajang-Malang, Arus Lalin Buka Tutup

Pembersihan material tanah longsor yang terjadi di jalur penghubung Kabupaten Lumajang-Malang terus dikebut. Sebanyak dua unit alat berat diterjunkan untuk membersihkan tanah longsor serta batu berukuran lebih dari 5 meter.

Alat berat tersebut, yakni backhoe untuk membersihkan material tanah longsor. Lalu, ada sebuah alat berat jenis breker atau penghancur batu, yang digunakan untuk memecah batu berukuran lebih dari 5 meter yang ikut terbawa tanah longsor.

“Untuk pembersihan material tanah longsor ini menggunakan dua unit alat berat, yakni jenis backhoe serta pemecah batu,” ujar Manajer Pusdalops Dwi Nur Cahyo kepada detikJatim, Sabtu (1/3/2025).

Proses Pembersihan Tanah Longsor

Selama proses pembersihan longsor, arus lalu lintas Lumajang-Malang dilakukan dengan sistem buka tutup. Pengendara jalan pun harus mengantre secara bergantian untuk bisa melewati jalur Lumajang-Malang ini. Sistem buka tutup diberlakukan demi memastikan keamanan pengendara serta mempercepat proses evakuasi material longsor.

Menurut Imron, seorang pengguna jalan, ia sudah menunggu selama satu jam untuk melanjutkan perjalanan ke Pronojiwo dari Lumajang. “Sudah satu jam, saya mau ke Pronojiwo dari Lumajang, mau jualan,” ujar Imron.

Pembersihan Longsor di Jalur Lumajang-Malang, Arus Lalin Buka Tutup
Pembersihan Longsor di Jalur Lumajang-Malang, Arus Lalin Buka Tutup

Pembersihan ini menjadi prioritas utama karena jalur Lumajang-Malang merupakan akses vital bagi masyarakat setempat, baik untuk kebutuhan ekonomi maupun mobilitas sehari-hari. Kendaraan roda dua dan roda empat harus mengikuti arahan petugas lalu lintas yang berada di lokasi guna menghindari kemacetan panjang.

Penyebab Longsor di Lumajang-Malang

Peristiwa longsor ini disebabkan oleh kondisi tanah perbukitan yang labil setelah diguyur hujan deras selama beberapa hari berturut-turut. Akibatnya, struktur tanah di tebing setinggi 50 meter di kawasan tersebut tidak mampu menahan beban, sehingga terjadi longsor.

Longsor terjadi di jalur penghubung Lumajang-Malang di kilometer 57, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Material tanah longsor setinggi 3 meter disertai batu besar menutup bahu jalan. Beruntung peristiwa longsor tersebut tidak sampai menyebabkan korban.

Menurut BPBD Lumajang, area ini memang termasuk dalam zona rawan bencana tanah longsor, terutama di musim penghujan. Oleh karena itu, pihak berwenang selalu menghimbau masyarakat agar lebih berhati-hati ketika melewati jalur ini, terutama saat curah hujan tinggi.

Dampak Longsor terhadap Masyarakat

Longsor di jalur ini berdampak besar terhadap masyarakat sekitar, terutama dalam aspek transportasi dan perekonomian. Jalur Lumajang-Malang merupakan jalur utama yang menghubungkan dua wilayah strategis di Jawa Timur. Dengan terhambatnya akses ini, distribusi barang dan perjalanan masyarakat menjadi terganggu.

Beberapa dampak yang dirasakan akibat longsor ini antara lain:

  1. Kemacetan Panjang – Sistem buka tutup arus lalu lintas membuat antrean kendaraan mengular, terutama di jam-jam sibuk.
  2. Terhambatnya Distribusi Barang – Banyak pedagang dan distributor bahan kebutuhan pokok yang mengalami keterlambatan pengiriman.
  3. Keterlambatan Aktivitas Masyarakat – Banyak pekerja dan pelajar yang mengalami keterlambatan dalam perjalanan mereka.
  4. Potensi Kerugian Ekonomi – Para pelaku usaha di daerah sekitar mengalami penurunan omzet karena akses distribusi yang terganggu.

Pemerintah daerah telah mengambil langkah-langkah strategis untuk mempercepat proses pembersihan dan memastikan arus lalu lintas dapat kembali normal secepat mungkin.

Upaya Pemerintah dalam Menangani Longsor

BACA JUGA:Gempa Bumi Terkini M 6,2 Guncang Halmahera Barat Maluku Utara

Dalam menangani bencana ini, pemerintah daerah bersama BPBD, TNI, Polri, dan masyarakat sekitar bekerja sama dalam pembersihan material longsor. Beberapa langkah yang telah dilakukan meliputi:

  1. Menggunakan alat berat untuk mempercepat pembersihan – Dua alat berat telah dikerahkan untuk membersihkan material longsor dan batu-batu besar yang menghalangi jalan.
  2. Membantu pengguna jalan yang terdampak – Petugas di lapangan memberikan arahan kepada pengendara agar lalu lintas tetap berjalan lancar meskipun dalam sistem buka tutup.
  3. Melakukan evaluasi zona rawan longsor – Pemerintah daerah sedang mengkaji ulang daerah-daerah yang berisiko tinggi mengalami longsor untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
  4. Memasang rambu-rambu peringatan – Rambu-rambu telah dipasang di beberapa titik rawan longsor untuk memberikan peringatan dini kepada pengendara agar lebih berhati-hati.
  5. Memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak – Pemerintah juga menyiapkan bantuan bagi warga yang aktivitas ekonominya terganggu akibat longsor ini.

Antisipasi Bencana Longsor di Masa Depan

Pemerintah daerah menegaskan pentingnya langkah antisipasi untuk mencegah longsor di masa depan. Beberapa langkah yang akan diterapkan mencakup:

  • Penanaman vegetasi penahan longsor – Vegetasi seperti pohon bambu dan tanaman dengan akar kuat akan ditanam di area rawan longsor.
  • Pembangunan dinding penahan tanah – Beberapa titik rawan akan dipasang dinding penahan tanah untuk mencegah longsor di masa mendatang.
  • Pembuatan drainase yang lebih baik – Sistem drainase di perbukitan akan diperbaiki untuk mencegah air hujan mengikis struktur tanah.
  • Sosialisasi kepada masyarakat – Edukasi tentang bahaya longsor akan dilakukan secara berkala untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

Kesimpulan

Pembersihan material longsor di jalur Lumajang-Malang terus dilakukan dengan cepat demi memastikan kelancaran arus lalu lintas. Pemerintah daerah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mempercepat proses evakuasi material longsor, sementara masyarakat harus bersabar menghadapi sistem buka tutup yang diterapkan.

Dampak longsor terhadap masyarakat sangat terasa, terutama dalam hal transportasi dan ekonomi. Oleh karena itu, langkah-langkah strategis seperti penggunaan alat berat, pemasangan rambu peringatan, serta upaya antisipasi jangka panjang perlu dilakukan untuk mengurangi risiko longsor di masa mendatang.

Pemerintah daerah juga mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati saat melintasi jalur rawan longsor, terutama di musim penghujan. Dengan adanya koordinasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya, diharapkan kejadian longsor dapat ditangani lebih cepat dan dampaknya dapat diminimalkan di masa depan.

By Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *