Prabowo Larang Produk Impor ‘Cemari’ Makan Bergizi Gratis
Jakarta – Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya menggunakan bahan lokal dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis. Instruksi tersebut bertujuan untuk mendorong perekonomian masyarakat melalui pemanfaatan produk dalam negeri.
Pak Presiden sudah mewanti-wanti bahwa tidak boleh ada barang impor dalam program makan bergizi gratis ini supaya ekonomi masyarakat bisa bergerak,” ujar Budi saat meninjau Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (6/1).
Pemenuhan Gizi dengan Produk Lokal
Menteri Budi Arie memastikan bahwa bahan baku yang digunakan dalam program makan bergizi gratis sepenuhnya berasal dari hasil lokal. Dalam kunjungannya ke SPPG Halim Perdanakusuma, ia tidak menemukan adanya bahan impor yang digunakan.
“Nasinya pasti dari Indonesia. Enggak tahu dari mana, mungkin Cianjur atau mana. Ayamnya pasti dari peternak kita. Sayurnya seperti buncis dari kebun sayur di Bandung atau Cianjur. Pisangnya juga buatan Indonesia,” jelas Budi.
Pada hari pertama pelaksanaan program MBG Dapur Sehat Anak Bangsa, dapur SPPG Halim Perdanakusuma memproduksi 1.500 porsi makanan bergizi. Makanan tersebut akan disalurkan ke lima sekolah sekitar, termasuk SD Negeri Angkasa 5 Halim Perdanakusuma.
Setiap harinya, menu makanan akan berganti-ganti, namun tetap sesuai dengan standar gizi yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). “Menu yang diajukan dapur akan dikalkulasi oleh Badan Gizi Nasional untuk memastikan kandungan gizi sesuai standar,” tambahnya.
Dampak Positif dari Larangan Bahan Impor
- Mendukung Ekonomi Lokal
Instruksi Presiden untuk memanfaatkan bahan lokal dalam program makan bergizi gratis mendorong permintaan terhadap hasil tani dan peternakan dalam negeri. Ini memberikan dampak positif langsung bagi para petani dan peternak lokal. - Meningkatkan Kemandirian Pangan
Kebijakan ini memperkuat kemandirian pangan nasional dengan mengurangi ketergantungan pada produk impor. - Standar Gizi yang Terjamin
Dengan pengawasan dari Badan Gizi Nasional, makanan yang disalurkan tidak hanya bergizi tetapi juga mendukung pertumbuhan anak-anak secara optimal.
Larangan bahan impor dalam program makan bergizi gratis adalah langkah strategis untuk mendorong kemandirian pangan nasional sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat. Pemanfaatan produk lokal di dapur seperti SPPG Halim Perdanakusuma menunjukkan komitmen pemerintah dalam mewujudkan program yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Dengan dukungan semua pihak, program ini tidak hanya mendukung kebutuhan gizi anak-anak tetapi juga menggerakkan roda ekonomi lokal secara efektif.