Tebing 25 Meter Longsor Tutup Sebagian Jalan Nasional
Sebuah tebing setinggi 25 meter dilaporkan longsor, menutup sebagian ruas jalan nasional dan menyebabkan gangguan lalu lintas.
Kejadian ini terjadi pada Senin malam (11/12/2024) setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut selama beberapa jam, yang memicu pergerakan tanah di tebing tersebut.
Tebing yang longsor ketinggiannya sekitar 25 meter.
Sebetulnya di bawah itu sudah ada tembok penahan, hanya
saja material longsoran masih melompat hingga ke jalan,” kata Triadi saat dikonfirmasi
Tumpukan material tanah dan bebatuan yang bercampur ini menyebabkan gangguan akses lalu lintas
di kedua arah, dengan hanya satu lajur yang dapat dilewati.
Timbunan tanah dan bebatuan yang bercampur ini mengakibatkan terganggunya akses
lalu lintas di kedua arah, sehingga hanya satu lajur yang bisa digunakan.
Saat ini, BPBD Trenggalek bersama TNI, Polisi, Perhutani, dan masyarakat terus berupaya membersihkan material longsor yang menutupi jalan.
Proses pembersihan ini ditargetkan selesai hari ini.
“Kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat melintas, karena kondisi jalan yang licin,” ujar seorang perwakilan BPBD.
Triadi, salah satu pejabat BPBD, menyatakan bahwa intensitas curah hujan di Trenggalek
saat ini cukup tinggi, meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, hingga angin kencang.
“Tidak bosan-bosannya kami mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama
bagi mereka yang tinggal di dekat tebing atau daerah rawan banjir,” tambahnya.
Triadi juga menekankan bahwa mitigasi bencana adalah tanggung jawab bersama.
Masyarakat diharapkan dapat berperan aktif, seperti bergotong royong membersihkan saluran air untuk meminimalkan dampak potensi bencana.
“Hal kecil seperti menjaga kebersihan lingkungan bisa membantu mengurangi risiko.
Gotong royong adalah langkah awal yang penting,” jelasnya.
BPBD Trenggalek mengimbau masyarakat untuk tetap siaga dan melaporkan kondisi berbahaya kepada pihak berwenang.
BPBD Trenggalek terus memantau wilayah-wilayah rawan bencana dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat.
Beberapa daerah dengan risiko tinggi longsor dan banjir telah menjadi prioritas dalam upaya mitigasi. Selain itu, posko siaga telah disiapkan di beberapa titik strategis untuk memberikan bantuan darurat jika diperlukan.
“Kami bekerja sama dengan aparat dan relawan untuk memastikan keselamatan masyarakat. Pemantauan secara berkala terus dilakukan untuk mencegah dampak yang lebih besar,” kata Triadi.