Warga Mengungsi Akibat Banjir di Jakarta Barat dan Jakarta Timur
Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta menyebabkan banjir melanda sejumlah kawasan. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat lebih dari 2.000 warga terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Sebagian besar pengungsi berasal dari wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Timur yang rumahnya terendam air.
Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, menjelaskan bahwa pengungsi tersebar di beberapa titik. Warga terdampak telah dipindahkan ke tempat penampungan sambil menunggu air surut. “Kami mencatat pengungsi tersebar di lokasi-lokasi aman. Beberapa di antaranya adalah Mushala Darussalam, Mushola Isroruddin, serta beberapa masjid dan mushola lainnya di wilayah Duri Kosambi, Kedaung Kali Angke, dan Tegal Alur,” ujar Yohan.
Di Jakarta Timur, lebih dari 1.200 warga mengungsi ke Gereja Advent di Cakung Timur. Situasi ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah. BPBD DKI terus memantau perkembangan dan memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi genangan. Layanan darurat 112 juga tersedia 24 jam untuk membantu warga yang membutuhkan bantuan.
Update Kondisi Banjir di Jakarta
Berdasarkan pantauan terbaru, masih terdapat 33 RT yang tergenang air hingga ketinggian 1 meter. Wilayah-wilayah terdampak ini sebagian besar berada di Jakarta Barat, seperti di Cengkareng Barat, Duri Kosambi, Kedaung Kali Angke, dan Tegal Alur. Di Jakarta Utara, satu RT di Rorotan juga melaporkan genangan air setinggi 100 cm.
Selain itu, 20 ruas jalan di Jakarta juga terendam air. Beberapa di antaranya adalah Jl. Pluit Dalam di Penjaringan, Jl. Boulevard Utara di Kelapa Gading Timur, serta Jl. Kamal Raya di Cengkareng Barat. Ketinggian air bervariasi, mulai dari 10 cm hingga 50 cm. Jalan-jalan yang tergenang ini menyebabkan gangguan lalu lintas dan menyulitkan akses warga.
Penyebab dan Upaya Penanganan
BPBD DKI menyebutkan bahwa curah hujan yang tinggi menjadi penyebab utama banjir ini. Kondisi ini diperparah dengan status kewaspadaan sejumlah pos pantau yang meningkat menjadi Siaga 3. Beberapa pos pantau seperti Pesanggrahan, Bendung Katulampa, dan Pintu Air Manggarai menunjukkan peningkatan debit air, yang mengindikasikan ancaman banjir lebih lanjut.
Untuk mengatasi situasi ini, BPBD DKI dan pihak terkait terus melakukan pemantauan serta upaya evakuasi warga. Masyarakat diimbau untuk mengikuti arahan petugas, mematuhi peringatan dini, dan menghindari area yang berisiko tinggi. Pemerintah juga meminta warga untuk tidak ragu menghubungi nomor darurat jika membutuhkan bantuan segera.
Masyarakat di kawasan terdampak diminta untuk selalu waspada dan menjaga keselamatan diri. Dalam kondisi banjir, penting untuk tetap memperhatikan kesehatan dan kebersihan lingkungan. BPBD DKI juga mengingatkan warga agar tidak memaksakan diri melintasi jalanan yang tergenang air tinggi dan mengikuti informasi terkini melalui kanal resmi pemerintah.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan situasi dapat segera terkendali dan warga yang mengungsi dapat kembali ke rumah mereka dengan aman.