Site icon FRIESIANEWS | Menyediakan Kabar Terkini Di Indonesia

Longsor di Nagreg Jabar Timpa Rumah-Kantor Desa, 3 Orang Luka

Longsor di Nagreg Jabar Timpa Rumah-Kantor Desa, 3 Orang Luka

Longsor di Nagreg Jabar Timpa Rumah-Kantor Desa, 3 Orang Luka

Bencana longsor kembali melanda wilayah Jawa Barat. Kali ini, musibah terjadi di Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, pada Honda4d Senin malam, 18 Mei 2025. Longsor tersebut menyebabkan kerusakan pada rumah warga dan kantor desa setempat. Sedikitnya tiga orang dilaporkan mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan tanah dan bangunan.

Longsor di Nagreg Jabar Timpa Rumah-Kantor Desa, 3 Orang Luka

Longsor di Nagreg Jabar Timpa Rumah-Kantor Desa, 3 Orang Luka

Kejadian bermula sekitar pukul 21.00 WIB saat hujan deras mengguyur wilayah Nagreg sejak sore hari. Curah hujan yang tinggi dalam waktu singkat mengakibatkan lereng bukit di Desa Ciaro, Kecamatan Nagreg, tidak mampu menahan beban air, sehingga tanah longsor pun tak terhindarkan.

Material longsor berupa tanah basah, batu, dan pepohonan mengalir deras ke permukiman warga di bawah bukit. Longsoran menghantam satu rumah warga yang berada tepat di kaki tebing, serta menerjang sebagian bangunan kantor desa yang letaknya tidak jauh dari lokasi pemukiman.

Korban Luka dan Upaya Evakuasi

Menurut data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, terdapat tiga orang yang mengalami luka-luka akibat kejadian ini. Mereka adalah penghuni rumah yang terdampak langsung oleh longsoran tanah.

Dua korban mengalami luka ringan akibat tertimpa material kayu dan genteng, sementara satu korban lainnya mengalami luka Honda4d Login  cukup serius di bagian kepala dan saat ini dirawat di Puskesmas Nagreg. Petugas medis dan relawan segera dikerahkan untuk mengevakuasi korban dan memberikan pertolongan pertama di lokasi kejadian.

Dampak Kerusakan Bangunan dan Infrastruktur

Selain menimbulkan korban luka, longsor juga mengakibatkan kerusakan signifikan pada infrastruktur lokal. Rumah warga yang terdampak dilaporkan mengalami kerusakan hampir total, dengan dinding dan atap yang runtuh. Sementara itu, bagian belakang kantor desa mengalami kerusakan pada dinding luar dan sebagian atap jebol.

Akses jalan menuju lokasi sempat tertutup selama beberapa jam karena material longsor yang menimbun jalan desa. Namun, berkat kerja sama warga dan aparat, akses tersebut berhasil dibuka sementara untuk keperluan evakuasi dan distribusi logistik.

Respons Pemerintah Daerah dan Aparat Terkait

Pemerintah Kabupaten Bandung melalui BPBD segera menurunkan tim ke lokasi kejadian sejak malam hari. Kepala BPBD Bandung, Hendra Gunawan, menyatakan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan situasi di Nagreg dan mengupayakan bantuan darurat bagi warga terdampak.

“Prioritas kami adalah memastikan keselamatan warga dan mencegah terjadinya longsor susulan. Kami juga telah mendirikan posko tanggap darurat dan menyalurkan bantuan logistik kepada keluarga terdampak,” ujar Hendra saat diwawancara media pada Selasa pagi.

Selain BPBD, aparat kepolisian, TNI, dan relawan dari Palang Merah Indonesia (PMI) turut diterjunkan untuk membantu proses evakuasi, pendataan kerusakan, serta pengamanan lokasi.

Warga Diimbau Waspada Longsor Susulan

Menghadapi potensi longsor susulan, pemerintah daerah menghimbau warga sekitar untuk tetap waspada dan tidak kembali ke rumah mereka sebelum situasi benar-benar aman. Beberapa warga yang rumahnya berada di sekitar lereng bukit diminta untuk sementara waktu mengungsi ke posko yang telah disediakan di balai desa.

BMKG Bandung juga telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat dalam beberapa hari ke depan. Dengan kondisi tanah yang labil dan jenuh air, potensi longsor susulan di kawasan perbukitan seperti Nagreg cukup tinggi.

Analisis Penyebab Longsor di Kawasan Nagreg

Berdasarkan pengamatan awal tim geologi dari Universitas Padjadjaran yang turut serta melakukan survei lokasi, longsor ini dipicu oleh beberapa faktor utama, di antaranya:

  1. Curah hujan ekstrem dalam waktu singkat yang menyebabkan tanah menjadi jenuh air dan kehilangan daya ikat.

  2. Kontur tanah perbukitan yang curam, dengan vegetasi yang mulai berkurang akibat aktivitas manusia.

  3. Minimnya sistem drainase di daerah lereng, sehingga aliran air hujan tidak tertampung dengan baik dan langsung meresap ke dalam tanah.

Faktor-faktor ini mempercepat terjadinya pergerakan tanah dan berujung pada longsoran besar yang menghantam permukiman di bawahnya.

Peran Masyarakat dalam Penanganan Bencana

Warga sekitar lokasi longsor menunjukkan solidaritas dan gotong-royong yang tinggi dalam membantu korban dan membersihkan material longsoran. Sejak malam kejadian, puluhan warga turut serta dalam evakuasi dan membantu tim penyelamat membuka akses jalan yang tertimbun tanah.

Selain itu, banyak warga yang secara sukarela menyumbangkan makanan Honda4d slot pakaian, dan tenaga di posko bantuan. Hal ini menunjukkan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam fase tanggap darurat bencana, khususnya di wilayah rawan bencana alam seperti Nagreg.

Langkah Penanggulangan Jangka Panjang

Untuk mencegah kejadian serupa terulang, pemerintah daerah berencana mengambil langkah strategis, antara lain:

Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan ketahanan lingkungan terhadap potensi bencana longsor yang kerap terjadi di musim hujan.

Kesaksian Warga Terdampak

Salah satu korban, Siti Nurjanah (42), menceritakan detik-detik kejadian ketika longsor menerjang rumahnya. Ia mengaku mendengar suara gemuruh sebelum akhirnya tanah dan material menghantam dinding rumahnya.

“Saya langsung peluk anak saya dan keluar lewat jendela belakang. Hanya hitungan detik, rumah bagian depan sudah hancur. Untung kami selamat,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Siti dan keluarganya kini mengungsi di posko sementara bersama warga lain yang rumahnya berada di zona bahaya.

Penutup: Perlu Kesiapsiagaan dan Mitigasi Lebih Baik

Peristiwa longsor di Nagreg menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan dan langkah mitigasi yang terencana dalam menghadapi bencana alam. Dengan perubahan iklim yang menyebabkan cuaca ekstrem makin sering terjadi, wilayah-wilayah rawan longsor seperti Nagreg harus mendapatkan perhatian khusus, baik dari pemerintah maupun masyarakat.

Penanganan cepat dan respons tanggap darurat yang dilakukan oleh BPBD dan aparat patut diapresiasi. Namun, langkah jangka panjang seperti edukasi masyarakat, perbaikan sistem drainase, dan perlindungan lingkungan harus segera diwujudkan agar korban dan kerusakan tidak terulang di masa mendatang.

Baca juga:Polisi Gerebek Kontrakan Tampung Motor Curian di Bogor, Pelaku Diburu

Exit mobile version