Dokter RSUD Sekayu Laporkan Keluarga Pasien yang Paksa Buka Masker ke Polisi

Kasus yang menimpa seorang dokter di RSUD Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, tengah menjadi sorotan publik.

Dokter tersebut melaporkan keluarga pasien ke pihak kepolisian setelah diduga dipaksa membuka masker saat sedang bertugas.

Peristiwa ini memicu diskusi luas mengenai pentingnya keselamatan tenaga medis dan etika dalam berinteraksi di fasilitas kesehatan.

Dokter RSUD Sekayu Laporkan Keluarga Pasien yang Paksa Buka Masker ke Polisi

Berdasarkan informasi yang beredar, insiden ini terjadi di salah satu ruang perawatan RSUD Sekayu. Saat itu, dokter sedang memeriksa kondisi pasien dan tetap menggunakan

masker sesuai protokol kesehatan. Namun, salah satu anggota keluarga pasien meminta sang dokter untuk membuka masker agar wajahnya terlihat.

Permintaan tersebut ditolak dengan alasan prosedur keamanan dan kesehatan.

Penolakan ini memicu ketegangan. Keluarga pasien diduga memaksa dengan nada tinggi dan menyentuh masker sang dokter, yang kemudian merasa terancam keselamatannya.

Kejadian ini akhirnya dilaporkan kepada pihak keamanan rumah sakit dan berlanjut ke proses hukum.

Alasan Dokter Tetap Gunakan Masker

Penggunaan masker oleh tenaga medis bukan hanya demi mencegah penularan penyakit kepada pasien, tetapi juga melindungi dokter dari

kemungkinan infeksi. Sejak pandemi COVID-19, banyak rumah sakit mempertahankan kebiasaan ini sebagai bagian dari standar keselamatan kerja.

Dokter yang terlibat dalam kasus ini menegaskan bahwa ia hanya menjalankan prosedur yang berlaku. Pembukaan masker di ruang perawatan berisiko, apalagi jika pasien atau keluarganya memiliki penyakit menular.

Langkah Hukum yang Ditempuh

Setelah kejadian, dokter tersebut mengajukan laporan resmi ke kepolisian setempat. Laporan ini didasari dugaan adanya tindakan intimidasi dan pelanggaran terhadap hak keamanan tenaga medis saat bekerja.

Pihak kepolisian membenarkan telah menerima laporan dan akan memanggil pihak-pihak terkait untuk dimintai keterangan.

RSUD Sekayu sendiri menyatakan dukungannya terhadap langkah hukum yang diambil oleh dokter.

Pihak manajemen menilai kejadian ini tidak boleh dianggap remeh karena bisa memengaruhi rasa aman tenaga medis lainnya.

Respons dari Pihak Keluarga Pasien

Hingga berita ini diturunkan, pihak keluarga pasien belum memberikan keterangan resmi. Namun, sejumlah informasi menyebutkan bahwa mereka tidak bermaksud mengancam, melainkan hanya ingin melihat wajah dokter secara langsung.

Meski demikian, tindakan memaksa tetap dinilai tidak pantas dan melanggar etika.

Reaksi Publik dan Media Sosial

Kasus ini menjadi viral di media sosial setelah unggahan terkait kejadian tersebut menyebar luas. Banyak warganet memberikan dukungan kepada dokter, menekankan bahwa keselamatan tenaga medis harus menjadi prioritas.

Beberapa komentar juga mengkritik tindakan keluarga pasien yang dinilai tidak memahami prosedur rumah sakit.

Di sisi lain, ada juga warganet yang meminta agar masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan, mengingat mungkin ada kesalahpahaman yang terjadi di lapangan.

Pentingnya Edukasi untuk Pasien dan Keluarga

Pakar kesehatan menilai bahwa kejadian seperti ini dapat diminimalkan dengan edukasi yang tepat. Rumah sakit disarankan untuk memberikan informasi sejak awal kepada pasien dan keluarga tentang aturan penggunaan masker oleh tenaga medis.

Sosialisasi dapat dilakukan melalui poster, brosur, maupun penjelasan langsung oleh petugas administrasi.

Edukasi yang baik akan membantu pasien dan keluarga memahami bahwa protokol kesehatan bukan untuk menghalangi interaksi, melainkan demi keselamatan bersama.

Perlindungan Tenaga Medis di Masa Depan

Kasus ini menjadi pengingat bahwa perlindungan hukum bagi tenaga medis harus terus diperkuat. Organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) diharapkan dapat terlibat aktif dalam memberikan advokasi dan memastikan anggotanya aman dalam menjalankan tugas.

Selain itu, pihak rumah sakit juga perlu meningkatkan keamanan di area pelayanan. Keberadaan petugas keamanan yang sigap dapat mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang.

Penutup

Peristiwa yang menimpa dokter RSUD Sekayu ini menunjukkan bahwa interaksi di fasilitas kesehatan harus dilandasi rasa saling menghormati. Protokol kesehatan yang dijalankan tenaga medis bukan sekadar formalitas, melainkan langkah penting demi keselamatan semua pihak. Diharapkan, kasus ini bisa menjadi pelajaran agar pasien, keluarga, dan tenaga medis dapat bekerja sama dengan baik demi terciptanya pelayanan kesehatan yang aman dan nyaman.

Baca juga: Profil Dirut Agrinas Joao Mota, Dulunya Aktivis Timor Timur Pro-NKRI

By Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *