Prabowo Hadiri Halal Bihalal Purnawirawan TNI, Langsung Duduk di Samping Try Sutrisno
Presiden Republik Indonesia terpilih, Prabowo Subianto, menghadiri acara Halal Bihalal Purnawirawan TNI-Polri yang digelar di Balai Kartini, Jakarta, pada Selasa, 6 Mei 2025. Acara ini merupakan salah satu tradisi penting dalam tubuh TNI-Polri sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai kekeluargaan dan kebangsaan setelah Hari Raya Idulfitri.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo langsung duduk berdampingan dengan Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden RI dan salah satu tokoh senior di tubuh militer Indonesia. Momen ini menjadi sorotan karena menggambarkan kedekatan personal dan rasa hormat antar generasi pemimpin di lingkungan militer.
Kehadiran Prabowo tidak hanya sebagai Presiden terpilih, tetapi juga sebagai salah satu tokoh senior militer yang selama ini memiliki peran strategis dalam sejarah TNI. Ia tiba sekitar pukul 16.30 WIB mengenakan baju safari berwarna krem dan peci hitam, disambut hangat oleh para tokoh purnawirawan dan pejabat tinggi negara yang telah hadir.

Prabowo Hadiri Halal Bihalal Purnawirawan TNI, Langsung Duduk di Samping Try Sutrisno
Salah satu momen paling menyita perhatian adalah ketika Prabowo memberikan salam hormat kepada Jenderal Try Sutrisno sebelum ia duduk di sampingnya.
Gestur ini tidak hanya bersifat seremonial, melainkan mencerminkan nilai kedisiplinan dan penghormatan tinggi yang masih dijunjung dalam komunitas militer, bahkan di luar masa dinas.
Try Sutrisno merupakan sosok yang disegani, bukan hanya karena jabatannya sebagai mantan Wapres dan eks Panglima ABRI, tetapi juga karena peran pentingnya dalam sejarah transisi demokrasi Indonesia. Duduk berdampingan dengan Try dalam acara ini memberi kesan bahwa Prabowo menempatkan dirinya sebagai bagian dari mata rantai panjang kepemimpinan bangsa, bukan sekadar pemimpin baru yang berdiri sendiri.
Dalam sambutannya, Prabowo secara terbuka menyebut para jenderal senior sebagai tokoh yang membentuk karakter dan idealismenya. Ia menyatakan, “Saya ini keras karena dididik oleh jenderal-jenderal hebat. Salah satunya Pak Try, Pak Hendro, Pak Luhut, dan Pak Agum. Mereka yang membentuk kami.”
Pesan Prabowo: Menjaga Keutuhan Bangsa dan Kedaulatan Negara
Prabowo dalam pidatonya juga menekankan pentingnya menjaga keutuhan bangsa dan meningkatkan kesadaran nasional terhadap ancaman dari luar.
Menurutnya, Indonesia adalah negara yang kaya dan selalu menjadi incaran kekuatan global. Ia menyampaikan pesan bahwa kekuatan nasional harus terus dibangun agar Indonesia tidak menjadi korban eksploitasi negara lain.
“Kita negara kaya, punya semua sumber daya, dan karena itu kita diganggu. Bangsa lain ingin menguasai kita. Karena itu, kita harus siaga, harus waspada, dan kita harus kompak sebagai bangsa,” ujar Prabowo disambut tepuk tangan para peserta yang hadir.
Ia menegaskan bahwa reformasi dan demokrasi di Indonesia tidak akan berhasil tanpa peran besar dari TNI-Polri, terutama para purnawirawan yang berani mengambil sikap mundur dari politik praktis demi masa depan bangsa. Menurut Prabowo, keberhasilan reformasi justru banyak didorong oleh internal ABRI sendiri yang memilih menyerahkan kekuasaan demi memberi ruang perubahan.
Hadirnya Tokoh-Tokoh Strategis di Tengah Momen Silaturahmi
Acara Halal Bihalal Purnawirawan TNI-Polri ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dan strategis, baik dari kalangan militer aktif, purnawirawan, hingga tokoh sipil. Di antara yang hadir antara lain:
-
Menteri Pertahanan Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin
-
Penasihat Presiden, Jenderal TNI (Purn) Wiranto
-
Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X
-
Kepala BIN Jenderal TNI (Purn) Herindra
-
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto
-
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
-
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak
-
KSAU Marsekal Tonny Harjono
-
KSAL Laksamana Muhammad Ali
-
Mendagri Tito Karnavian
Hadirnya berbagai elemen strategis negara dalam satu forum menunjukkan kekompakan yang masih kuat antara jajaran sipil dan militer.
Semangat silaturahmi di momentum pasca-Lebaran ini menjadi ruang untuk menyatukan kembali semua energi kebangsaan dalam menghadapi tantangan nasional ke depan.
Try Sutrisno dan Posisi Moral Purnawirawan
Dalam konteks kebangsaan, Try Sutrisno seringkali tampil sebagai suara moral dari para purnawirawan TNI.
Ia dikenal kritis, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kesatuan.
Kehadirannya dalam forum tersebut, duduk berdampingan dengan Prabowo, juga dinilai sebagai bentuk simbolik bahwa meski
berbeda generasi, para pemimpin militer Indonesia tetap menjaga harmoni dan nilai kebangsaan yang sama.
Beberapa pihak menilai bahwa kehadiran dan interaksi Prabowo–Try adalah sinyal kuat bahwa pemerintahan Prabowo
ke depan akan tetap menjunjung tinggi nilai historis dan kebangsaan, termasuk mendengarkan masukan dari para tokoh senior.
Menyatukan Langkah, Menatap Masa Depan
Acara Halal Bihalal Purnawirawan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi biasa. Di balik suasana keakraban dan nostalgia, tersimpan pesan kuat untuk menyatukan langkah menghadapi dinamika global dan tantangan internal bangsa. Prabowo menyebut bahwa masa depan Indonesia bergantung pada solidaritas antar generasi, baik yang masih aktif maupun yang telah purnawirawan.
Ia menutup sambutannya dengan mengajak seluruh pihak untuk bergandengan tangan menjaga keutuhan bangsa dan memperkuat ketahanan nasional.
“Ini rumah kita, ini tanah air kita, dan hanya kita sendiri yang bisa menjaganya. Jangan pernah menyerah,” pungkas Prabowo.
Baca juga:Anggota DPR Desak Perlindungan Pasar Domestik dari Serbuan Barang Impor
Penutup: Simbol Persatuan dalam Tradisi Militer
Prabowo Subianto duduk di samping Try Sutrisno dalam Halal Bihalal Purnawirawan TNI bukanlah peristiwa biasa.
Itu adalah simbol tentang kelanjutan nilai, pengakuan terhadap sejarah, dan bentuk penghormatan terhadap jejak perjuangan para pendahulu.
Dalam dinamika politik nasional yang sering kali penuh polarisasi, momen seperti ini menjadi pengingat pentingnya kesatuan dan kesinambungan dalam kepemimpinan nasional.
Acara tersebut telah menjadi ruang rekonsiliasi moral, ajang penghormatan lintas generasi, serta simbol kuat bahwa nilai juang dan kebangsaan tetap hidup di tengah dinamika zaman.
Dengan sikap terbuka dan menghormati sejarah, Prabowo menegaskan bahwa kepemimpinan masa depan Indonesia tidak akan melupakan masa lalu, justru menjadikannya fondasi dalam membangun bangsa.