Armand Maulana Soroti Masalah Hak Cipta Ari Bias vs Agnez Mo

Armand Maulana Soroti Masalah Hak Cipta Ari Bias vs Agnez Mo

Armand Maulana Soroti Masalah Hak Cipta Ari Bias vs Agnez Mo

Jakarta, CNN Indonesia — Armand Maulana turut menyoroti permasalahan hak cipta yang terjadi antara Agnez Mo dan Ari Bias. Pengadilan Niaga Jakarta Pusat telah memutuskan bahwa Agnez Mo wajib membayar denda sebesar Rp1,5 miliar setelah Ari Bias memenangkan gugatan hak cipta atas lagu Bilang Saja.

Armand Maulana Soroti Masalah Hak Cipta Ari Bias vs Agnez Mo
Armand Maulana Soroti Masalah Hak Cipta Ari Bias vs Agnez Mo

Meskipun Armand tidak secara khusus mengomentari konflik antara Agnez Mo dan Ari Bias, ia menyoroti permasalahan mendasar

yang terjadi antara penyanyi dan pencipta lagu. Menurutnya, dua profesi ini seharusnya saling bersinergi dan bekerja sama, bukan berseberangan hingga berujung di pengadilan.

Kekhawatiran Armand Maulana terhadap Ekosistem Musik

“Ini malah jadi berseberangan, bahkan sekarang sudah di babak pengadilan. Buat saya, ini sangat memprihatinkan,” ujar Armand

dalam unggahan di media sosialnya, Selasa (4/2).

Armand menambahkan bahwa jika situasi ini terus dibiarkan, akan terjadi perpecahan di industri musik. Konflik antara pencipta lagu dan penyanyi dapat merusak ekosistem yang baru saja berkembang dengan baik.

“Ini akan menjadi permasalahan besar yang akan membuat insan musik saling bermusuhan, saling sikut menyikut. Parahnya lagi, ini bisa memorak-porandakan ekosistem musik yang baru saja mau terbentuk menjadi lebih baik,” lanjutnya.

Armand menilai bahwa peran industri musik tidak hanya terletak pada penyanyi yang membawakan lagu, tetapi juga pada pencipta

lagu yang memiliki hak penuh atas karyanya. Hak cipta merupakan sesuatu yang harus dihormati dan dilindungi agar semua

pihak yang terlibat dalam industri ini dapat bekerja sama dengan baik tanpa ada pihak yang merasa dirugikan.

Armand Maulana Soroti Masalah Hak Cipta Ari Bias vs Agnez Mo Oleh sebab itu, vokalis band Gigi ini mengajak seluruh pelaku industri musik, mulai dari pencipta lagu, penyanyi, hingga promotor dan

event organizer untuk duduk bersama guna memperbaiki sistem yang ada. Ia juga mengajak Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) untuk turut serta dalam diskusi ini.

Lebih jauh, Armand juga menegaskan pentingnya keterlibatan pemerintah dalam menciptakan regulasi yang lebih jelas terkait hak cipta musik.

Ia menyoroti bahwa Indonesia masih tertinggal dalam hal perlindungan hak cipta dibandingkan dengan negara-negara maju, di mana sistem perlindungan hak cipta telah diterapkan dengan lebih baik.

“Kalau di luar negeri, hak cipta itu sesuatu yang sangat dihargai dan dilindungi dengan ketat. Jika ada pelanggaran, konsekuensinya sangat berat.

Saya harap industri musik di Indonesia bisa menuju ke arah yang lebih profesional seperti itu,” ujar Armand.

Dampak Perselisihan Hak Cipta terhadap Industri Musik

Konflik hak cipta antara penyanyi dan pencipta lagu bukanlah hal baru di industri musik, baik di dalam maupun luar negeri.

Kasus seperti ini sering kali muncul akibat kurangnya pemahaman atau kesepakatan yang jelas mengenai hak dan kewajiban masing-masing pihak.

Di Indonesia sendiri, masih banyak kasus di mana pencipta lagu merasa tidak mendapatkan hak royalti yang layak dari hasil karyanya.

Sebaliknya, ada pula kasus di mana penyanyi merasa telah memberikan kontribusi besar dalam mempopulerkan sebuah lagu, sehingga mereka mengklaim hak yang lebih besar.

Jika konflik semacam ini terus berlanjut tanpa adanya penyelesaian yang adil, dampaknya bisa sangat buruk bagi industri musik secara keseluruhan. Para pencipta lagu mungkin enggan untuk menciptakan karya baru karena takut haknya tidak dihargai, sementara para penyanyi juga bisa kehilangan kepercayaan dalam bekerja sama dengan pencipta lagu.

“Kalau industri musik di Indonesia ingin maju, kita harus mulai menghargai peran masing-masing. Pencipta lagu itu tulang punggung

industri ini, tanpa mereka kita tidak punya lagu untuk dinyanyikan,” kata Armand.

Regulasi dan Peran Pemerintah

Pemerintah memiliki peran penting dalam menciptakan ekosistem musik yang lebih sehat. Regulasi yang jelas dan mekanisme perlindungan hak cipta yang kuat harus segera diterapkan agar konflik seperti ini bisa diminimalisir.

Beberapa langkah yang dapat diambil pemerintah antara lain:

  1. Meningkatkan regulasi hak cipta musik dengan memperjelas hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam kontrak kerja sama antara pencipta lagu dan penyanyi.
  2. Memperketat pengawasan royalti agar pencipta lagu mendapatkan bagian yang adil dari hasil karyanya.
  3. Memfasilitasi dialog antara para pelaku industri musik untuk menciptakan kesepakatan yang lebih baik terkait hak cipta.

Jika langkah-langkah ini dapat diterapkan dengan baik, maka konflik seperti yang terjadi antara Ari Bias dan Agnez Mo dapat dicegah di masa mendatang.

Masa Depan Musik Indonesia

Menurut Armand, Indonesia masih memiliki banyak tantangan dalam pengelolaan hak cipta musik. Jika masalah ini tidak segera diselesaikan, maka industri musik nasional bisa stagnan atau bahkan mengalami kemunduran.

“Indonesia ini sudah sangat menjadi lumrah yang akhirnya negara kita ini akan terus jalan di tempat bahkan tenggelam, tidak pernah ada kemajuan di bidang apa pun,” tutupnya dengan penuh keprihatinan.

Dengan adanya pernyataan dari Armand Maulana, diharapkan seluruh pemangku kepentingan di industri musik dapat mencari solusi terbaik agar ekosistem musik di Indonesia tetap kondusif dan berkelanjutan.

Sebagai musisi yang telah lama berkecimpung di industri ini, Armand berharap bahwa musisi muda dapat lebih memahami pentingnya hak cipta dan belajar dari kasus-kasus sebelumnya. Ia juga mendorong agar para musisi dan pencipta lagu lebih terbuka dalam mendiskusikan perjanjian kerja sama agar tidak terjadi kesalahpahaman di kemudian hari.

“Musik adalah seni yang seharusnya menyatukan, bukan memisahkan. Kita semua di industri ini harus saling mendukung, bukan menjatuhkan,” pungkasnya.

Konflik hak cipta yang terjadi antara Ari Bias dan Agnez Mo menjadi salah satu contoh dari banyaknya permasalahan hak cipta yang belum terselesaikan di industri musik Indonesia. Armand Maulana menyoroti pentingnya kerja sama antara penyanyi dan pencipta lagu agar ekosistem musik tetap sehat dan berkembang.

Dengan adanya dukungan dari pemerintah, regulasi yang lebih ketat, serta kesadaran dari para pelaku industri musik, diharapkan kasus serupa tidak lagi terjadi di masa depan. Musik seharusnya menjadi alat pemersatu, bukan pemicu konflik.

Industri musik Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang lebih jauh, namun hal itu hanya bisa terwujud jika semua pihak yang terlibat dapat bekerja sama dengan baik. Dengan adanya perbaikan dalam sistem hak cipta dan kesadaran akan pentingnya saling menghormati peran masing-masing, masa depan musik Indonesia bisa lebih cerah.

By Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *