DPRD Tinjau Tower BTS yang Bikin Warga Bekasi Ramai-ramai Jual Rumahnya
Tower BTS Menjadi Sumber Kekhawatiran Bagi Warga Telaga Mas
Anggota Komisi III DPRD Kota Bekasi, Muhammad Kamil Syaikhu, melakukan kunjungan ke lokasi tower Base Transceiver Station (BTS)
yang terletak di Perumahan Telaga Mas, Bekasi Utara, pada Minggu (2/2/2025). Kamil datang pada pukul 10.00 WIB, disambut oleh puluhan warga yang selama ini menentang keberadaan tower tersebut di lingkungan mereka.
Warga yang merasa terancam dengan pembangunan tower BTS ini menyampaikan keluhan mereka tentang potensi bahaya yang ditimbulkan oleh struktur tower yang berada di atas rumah mereka.
Kamil, yang merupakan anggota dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), berpendapat bahwa keberadaan tower setinggi 31 meter ini membahayakan keselamatan masyarakat. Setelah mengamati kondisi di lokasi, Kamil mengungkapkan keprihatinannya terhadap posisi tower yang terletak di kawasan padat penduduk dan dekat dengan rumah-rumah warga. Dalam pertemuan yang berlangsung selama sekitar 30 menit, Kamil berdiskusi dengan warga untuk mencari solusi terkait permasalahan ini.
Menurut pengakuan warga yang tinggal di sekitar tower, mereka merasa khawatir dengan risiko kecelakaan yang
bisa terjadi, terutama saat cuaca buruk. Rosmala (42), salah seorang warga, menyatakan kekhawatirannya, “Kami takut tower ini ambruk, terutama jika ada petir atau angin kencang, apalagi sekarang musim hujan.” Kekhawatiran warga semakin besar setelah mereka mengetahui tentang insiden
Komitmen DPRD Kota Bekasi untuk Mencari Solusi
runtuhnya menara provider di Desa Karang Satria, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, yang menyebabkan satu pekerja tewas.
Kejadian tersebut menambah ketakutan mereka tentang kemungkinan kejadian serupa yang bisa terjadi di lingkungan mereka.
Sebagai bagian dari aspirasi warga, Kamil berjanji untuk menyampaikan keluhan mereka kepada pimpinan DPRD Kota Bekasi
. Ia berharap adanya audiensi secepatnya agar solusi untuk masalah ini dapat segera ditemukan. Kamil menambahkan, “Saya berharap ikhtiar kita bisa berhasil dalam menyelesaikan masalah ini dan menemukan solusi yang terbaik bagi warga.” Ia juga mengungkapkan bahwa penyelesaian masalah ini merupakan bagian dari tugas dan kewajiban pemerintah untuk melayani masyarakat.
Setelah peninjauan, Kamil memastikan bahwa dirinya akan menyuarakan aspirasi masyarakat kepada pimpinan DPRD Kota Bekasi dan mengharapkan adanya tindak lanjut segera. Warga juga berharap agar pihak berwenang dapat menindaklanjuti keluhan mereka dan mencarikan solusi yang terbaik untuk menghentikan dampak negatif dari keberadaan tower BTS tersebut.
Kekhawatiran warga yang sudah berlangsung dua tahun terakhir mengenai tower BTS di atas rumah pasangan suami-istri Waluyo dan Sri Wulandari ini semakin mendalam seiring dengan peningkatan kekhawatiran pasca-insiden yang terjadi di Tambun Utara. “Kami merasa sangat khawatir, terutama jika ada kecelakaan. Itu sebabnya kami berharap pemerintah bertindak cepat untuk mencari solusi,” tambah Rosmala.
Kehadiran Kamil dalam rapat dengan warga menjadi sinyal bahwa DPRD Kota Bekasi berkomitmen untuk melibatkan
masyarakat dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keselamatan dan kesejahteraan mereka. Dengan pendekatan yang kolaboratif, diharapkan permasalahan ini bisa diselesaikan dengan solusi yang bijak dan tepat.