Pengecer Elpiji 3 Kilogram di Aceh Sulit Dapat Pasokan

Pengecer Elpiji 3 Kilogram di Aceh Sulit Dapat Pasokan

Pengecer Elpiji 3 Kilogram di Aceh Sulit Dapat Pasokan

Di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, para pedagang eceran gas elpiji 3 kilogram mengalami kesulitan besar dalam mendapatkan pasokan elpiji yang cukup. Mereka mengungkapkan bahwa untuk mendapatkan gas elpiji, mereka harus membeli langsung dari pangkalan dengan berbagai persyaratan, termasuk membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP). Hal ini menyebabkan banyak pedagang eceran kesulitan memenuhi kebutuhan masyarakat karena tidak adanya pasokan khusus yang dialokasikan untuk mereka.

Pengecer Elpiji 3 Kilogram di Aceh Sulit Dapat Pasokan
Pengecer Elpiji 3 Kilogram di Aceh Sulit Dapat Pasokan

Indra, salah satu pedagang di Jalan Darussalam, Lhokseumawe, mengungkapkan bahwa untuk mendapatkan pasokan elpiji, ia hanya bisa membeli dalam jumlah terbatas. “Untuk mendapatkan elpiji itu tidak mudah. Pangkalan tidak memberikan jualan sembarangan, harus bawa KTP,” ungkap Indra.

Meskipun ia hanya memiliki dua orang di rumahnya, Indra hanya bisa membeli dua tabung elpiji per transaksi. “Katakanlah saya satu rumah, saya dan istri. Ya dapat dua tabung saja,” jelasnya.

Menurut Indra, hingga saat ini tidak ada pasokan khusus yang dialokasikan untuk pedagang eceran, yang membuat mereka kesulitan mengakses gas elpiji dengan harga yang wajar. Hal ini berimbas pada terbatasnya jumlah tabung elpiji yang bisa dijual per hari, yang akhirnya membuat pedagang eceran kesulitan meraih laba yang besar.

Ketidakpastian Pasokan Gas Elpiji bagi Pedagang Eceran

Pengecer Elpiji 3 Kilogram di Aceh Sulit Dapat Pasokan Senada dengan Indra, pedagang eceran lainnya, Zubir, juga mengungkapkan kesulitan serupa. Zubir memiliki 20 tabung gas elpiji 3 kilogram yang dibeli dari pedagang lain. “Sampai hari ini tidak ada pasokan khusus buat pedagang eceran. Harusnya ini yang dibenahi, berapa tabung kami bisa jual per bulan,” katanya. Zubir berharap ada kebijakan yang lebih memihak pedagang eceran dengan pembagian pasokan yang jelas agar mereka dapat memenuhi permintaan masyarakat.

Meskipun tidak ada antrean pembelian di Aceh, Zubir menambahkan bahwa pedagang eceran tetap merasa kesulitan dalam mendapatkan keuntungan yang wajar. “Kesannya kami jual Rp 30.000 per tabung mahal sekali dari harga eceran di pangkalan Rp 18.000. Tapi itu sudah berapa kali ambil untung, kami beli dari pedagang lainnya,” ujar Zubir. Hal ini menggambarkan betapa pedagang eceran terjebak dalam situasi sulit di mana harga beli dan jual gas elpiji tidak sebanding, sehingga keuntungan yang didapatkan pun sangat kecil.

Kurangnya Penataan Pasokan yang Adil

Zubir juga menyoroti masalah yang lebih besar yaitu kurangnya penataan distribusi gas elpiji yang memadai.

Tanpa adanya pasokan khusus untuk pedagang eceran, mereka hanya bisa membeli dari pedagang lain, yang tentunya

memperbesar harga jual elpiji Kami jual Rp 30.000 per tabung, tetapi kami beli dari pedagang lain yang harganya sudah lebih mahal,” tambah Zubir.

Dalam kondisi seperti ini, pedagang eceran tidak hanya kesulitan mendapatkan pasokan yang memadai tetapi juga

tidak bisa menawarkan harga yang lebih terjangkau kepada konsumen.

Banyak masyarakat yang mengeluhkan harga gas elpiji yang tinggi karena mereka merasa bahwa harga jual pedagang

eceran jauh lebih mahal dibandingkan dengan harga yang seharusnya mereka bayar di pangkalan. Padahal, pedagang eceran

merasa bahwa mereka harus menanggung beban harga beli yang tinggi.

Harapan Pedagang Eceran terhadap Kebijakan Pemerintah

Zubir berharap agar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, dapat memastikan

ada kuota tabung elpiji yang disediakan secara merata dan terjamin untuk seluruh pedagang eceran di Indonesia.

“Sehingga kami untung, rakyat juga untung. Karena harganya seragam,” ujarnya. Bahlil Lahadalia sebelumnya juga mengungkapkan bahwa penataan distribusi gas elpiji tengah dilakukan untuk memastikan harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat.

Zubir berharap agar dengan adanya kebijakan distribusi yang lebih jelas dan teratur, para pedagang eceran bisa mendapatkan

tabung elpiji dengan harga yang lebih wajar dan keuntungan yang lebih besar. Dengan demikian, konsumen juga bisa merasakan harga yang lebih terjangkau dan stabil.

Status Pedagang Eceran yang Akan Ditingkatkan

Bahlil Lahadalia juga menilai bahwa harga gas elpiji yang dibayar oleh masyarakat untuk membeli dari pedagang eceran terlalu mahal.

Sebagai upaya mengatasi masalah ini, pedagang eceran akan ditingkatkan statusnya menjadi subpangkalan. Dengan status ini, pedagang eceran dapat memiliki akses

langsung ke pangkalan gas elpiji dan memperoleh pasokan yang lebih murah dan lebih stabil, sehingga harga jual dapat lebih terjangkau bagi konsumen.

Keputusan ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang untuk masalah distribusi dan pasokan gas elpiji 3 kilogram, serta membantu pedagang eceran dalam menjaga profitabilitas mereka dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Penataan Distribusi Gas Elpiji yang Lebih Baik Dibutuhkan

Pedagang eceran gas elpiji 3 kilogram di Kota Lhokseumawe dan daerah lainnya di Aceh sangat membutuhkan

perhatian lebih dari pemerintah terkait masalah pasokan yang terbatas. Kebijakan yang jelas dan adil tentang

distribusi gas elpiji akan sangat membantu pedagang eceran untuk mendapatkan pasokan yang stabil dan terjangkau, yang pada gilirannya akan meringankan beban konsumen. Perubahan kebijakan yang mendorong penataan distribusi yang lebih baik dan memastikan bahwa pedagang

eceran dapat membeli dari pangkalan langsung menjadi langkah penting untuk menstabilkan harga gas elpiji di pasar dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Peran pedagang eceran dalam distribusi gas elpiji 3 kilogram sangat penting, terutama di wilayah yang jauh dari pusat distribusi utama. Namun, tantangan dalam mendapatkan pasokan yang cukup dan harga yang terjangkau tetap menjadi masalah utama yang harus diselesaikan.

Dengan adanya penataan distribusi yang lebih baik dan peraturan yang mendukung pedagang eceran, diharapkan kelangkaan pasokan yang sering terjadi dapat diminimalisir, dan harga elpiji bisa lebih terjangkau bagi konsumen di seluruh Indonesia.

Pemerintah diharapkan dapat memberikan perhatian lebih terhadap pedagang eceran untuk memastikan mereka mendapatkan pasokan yang cukup dan harga yang wajar.

By Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *